Berani Bawa Produk AS ke China, 4 Orang Langsung Ditangkap
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mendakwa 4 orang dalam skema ekspor ilegal chip Nvidia asal AS ke China. Hal ini turut mendorong seorang anggota DPR dari Partai Republik untuk mendesak pengesahan RUU pelacakan chip pada Kamis (20/11) waktu setempat.
"China mengakui keunggulan inovasi AI Amerika dan akan melakukan apa pun untuk mengejar ketertinggalan mereka," kata John Moolenaar, ketua Komite Khusus DPR AS untuk China.
"Itulah mengapa Undang-Undang (UU) Keamanan Chip bipartisan sangat dibutuhkan," ia menambahkan, dikutip dari Reuters, Jumat (21/11/2025).
UU tersebut diajukan Moolenaar pada Mei lalu dan didukung oleh 30 orang. Jika disahkan, UU itu akan mewajibkan verifikasi lokasi untuk chip, mewajibkan produsen chip untuk melaporkan dan berbagi informasi tentang potensi pengalihan, dan mencari cara lain untuk mencegah chip AS jatuh ke tangan 'musuh'.
Kasus ini menyoroti tantangan yang dihadapi Washington dalam menegakkan pembatasan ketat terhadap ekspor teknologi tinggi ke China, yang dirancang untuk menghambat pengembangan militer Beijing dan menjaga AS tetap unggul dalam perlombaan teknologi, khususnya AI.
China telah mengkritik pembatasan ekspor AS sebagai bagian dari kampanye untuk menjadikan isu-isu ekonomi dan perdagangan sebagai senjata.
Dakwaan yang diumumkan DOJ pada Kamis (20/11) kemarin mendakwa 2 warga negara AS dan 2 warga negara China atas tuduhan berkonspirasi untuk mengekspor GPU Nvidia ke China tanpa lisensi yang diperlukan.
Para terdakwa diduga membuat kontrak palsu dan memberikan dokumen palsu untuk mengirimkan chip tersebut ke negara ketiga, meskipun mereka tahu bahwa chip tersebut ditujukan ke China.
Mereka kemudian mengekspor 400 GPU Nvidia A100 ke China melalui Malaysia antara Oktober 2024 dan Januari 2025, menurut dakwaan tersebut. Penegak hukum menghentikan upaya ekspor 10 superkomputer Hewlett-Packard dengan GPU Nvidia H100 dan 50 GPU Nvidia H200 terpisah melalui Thailand, kata DOJ.
Dalam kasus Florida, konspirasi tersebut mencakup penggunaan sebuah perusahaan di Tampa sebagai kedok untuk membeli dan mengekspor chip, dan transfer dana hampir US$4 juta dari China untuk mendanai skema tersebut, kata DOJ.
Seorang pengacara untuk salah satu terdakwa menolak berkomentar dan seorang pengacara untuk terdakwa kedua tidak segera menanggapi permintaan komentar. Terdakwa lainnya tidak dapat segera dihubungi.
(fab/fab)[Gambas:Video CNBC]