MARKET DATA

Manfaat Jalan Kaki 3.000 Langkah Buat Otak Menurut Peneliti Harvard

Intan Rakhmayanti Dewi,  CNBC Indonesia
21 November 2025 19:20
Sejumlah pejalan kaki melintasi trotoar di depan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (7/6/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Sejumlah pejalan kaki melintasi trotoar di depan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (7/6/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Riset terbaru dari Harvard Aging Brain Study mengungkap temuan penting soal manfaat berjalan kaki bagi kesehatan otak, khususnya pada orang yang sudah lanjut usia.

Studi jangka panjang tersebut menunjukkan bahwa berjalan hanya 3.000 langkah per hari sudah cukup untuk memperlambat penurunan fungsi kognitif hingga tiga tahun.

Penelitian melibatkan hampir 300 peserta berusia 50 hingga 90 tahun dengan fungsi kognitif normal pada awal studi. Aktivitas harian mereka dipantau menggunakan pedometer, sementara tes kognitif dilakukan secara berkala selama 14 tahun. Pada 172 peserta, peneliti juga melakukan pemindaian PET untuk mendeteksi penumpukan protein yang menjadi pemicu Alzheimer.

Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang sudah memiliki tanda-tanda awal penurunan kognitif memperoleh manfaat signifikan dari aktivitas berjalan.

Makin banyak mereka bergerak, makin sedikit penumpukan protein bermasalah di otak, serta semakin lambat perkembangan gejala penurunan kognitif.

Adapun manfaat besar sudah terlihat pada level aktivitas yang jauh di bawah pedoman populer 10.000 langkah per hari.

Peneliti menemukan 3.000-5.000 langkah per hari mampu menunda penurunan kognitif hingga tiga tahun. Selanjutnya 5.000-7.500 langkah per hari memperlambat penurunan hingga tujuh tahun. Tambahan langkah di atas angka itu tidak memberikan manfaat tambahan secara signifikan.

Peneliti Harvard Medical School sekaligus penulis studi, Wai-Ying Wendy Yau, mengatakan temuan ini menjadi angin segar bagi para lansia yang kesulitan memenuhi target 10.000 langkah sehari.

"Pesan yang sangat menggembirakan adalah bahwa sedikit olahraga saja sudah membantu," ujarnya kepada Nature.

Temuan Harvard itu juga sejalan dengan penelitian di Inggris yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik moderat dapat menurunkan risiko demensia antara 25% hingga 50%, bahkan pada jumlah langkah harian yang relatif rendah.

Peneliti menekankan bahwa target 3.000-5.000 langkah bisa menjadi tujuan yang lebih realistis bagi lansia yang kurang aktif dan memiliki risiko tinggi mengalami penurunan kognitif. Selain itu, berjalan di luar ruangan dan mengombinasikan kecepatan langkah juga dapat meningkatkan manfaat bagi kesehatan otak.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Manusia Sudah Berubah Drastis, Peneliti Ungkap Fakta Mengejutkan


Most Popular