MARKET DATA

Elon Musk Bangun Markas 'Harta Karun' Raksasa di Arab Saudi

Intan Rakhmayanti Dewi,  CNBC Indonesia
20 November 2025 14:50
CEO Tesla Elon Musk terlihat saat mengunjungi Riyadh bersama Presiden AS Donald Trump, di Riyadh, Arab Saudi, 13 Mei 2025. REUTERS/Brian Snyder
Foto: REUTERS/Brian Snyder

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk, CEO xAI dan Tesla, mengumumkan pembangunan data center raksasa di Arab Saudi, yang disebut-sebut sebagai "markas harta karun" untuk kecerdasan buatan.

Proyek ini diumumkan bertepatan dengan kunjungan resmi Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, ke Amerika Serikat.

Bekerja sama dengan perusahaan HUMAIN AI yang didirikan melalui dana kekayaan negara Arab Saudi, pusat data xAI ini akan memiliki kapasitas 500 megawatt dan ditenagai oleh chip komputasi Nvidia.

Jika dibandingkan, pusat data Colossus 1 xAI di Memphis, salah satu kluster komputasi terbesar di dunia, hanya memiliki kapasitas sekitar 300 megawatt.

Tak hanya xAI, CEO Nvidia Jensen Huang juga mengumumkan pembangunan pusat data 100 megawatt untuk Amazon Web Services, dengan ambisi mencapai satu gigawatt dan terus berkembang, yang juga akan menggunakan chip Nvidia, demikian dikutip dari NBC News, Kamis (20/11/2025).

Pengumuman ini muncul setelah penandatanganan Nota Kesepahaman AI antara Amerika Serikat dan Arab Saudi pada Selasa. Kesepakatan ini memberi akses bagu Kerajaan terhadap sistem Amerika sekaligus melindungi teknologi AS dari pengaruh asing.

Di panggung bersama Huang dan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi, Abdullah Alswaha, Musk membagikan visinya soal masa depan. Ia membayangkan dunia dengan robot humanoid yang hadir di mana-mana, serta pusat data AI yang berada di luar angkasa.

"Robot humanoid akan menjadi produk terbesar sepanjang masa," ujar Musk, disambut tepuk tangan hadirin di Kennedy Center.

Musk bahkan memprediksi, dalam empat hingga lima tahun ke depan, cara termurah untuk melakukan komputasi AI akan menggunakan satelit AI bertenaga surya.

Musk sempat membuat kejutan saat awal pengumuman kapasitas pusat data, yang terdengar seperti 500 gigawatt, sepuluh kali lipat konsumsi energi pusat data global saat ini, sebelum meluruskan bahwa biaya pembangunan sebesar itu akan mencapai 8 baziliun triliun dolar.

(fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Mau Bunuh ChatGPT, Begini Taktik Barunya


Most Popular