
Megaproyek Trump Rp 8.000 Triliun Bakal Buka Cabang di Dekat RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek kecerdasan buatan (AI) raksasa Stargate senilai US$500 miliar atau sekitar Rp 8.000 triliun yang diprakarsai Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan membuka 'cabang' di kawasan Asia, lebih spesifik di Korea Selatan.
Bergabungnya Korea Selatan di megaproyek tersebut dilakukan melalui kemitraan strategis antara OpenAI, Samsung Electronics, dan SK Hynix.
Kedua raksasa chip Korea Selatan itu telah menandatangani letter of intent untuk memasok chip memori ke pusat data OpenAI, sekaligus membangun dua pusat data baru di Korea.
Proyek ini memanfaatkan ambisi Seoul menjadi hub AI Asia, ditopang basis pelanggan ChatGPT berbayar terbesar kedua di dunia setelah AS.
"Bagian terpenting dari proyek Stargate mustahil berjalan tanpa chip memori dari Samsung dan SK Hynix," kata penasihat senior kepresidenan Korea, Kim Yong-beom, dikutip dari Reuters, Kamis (2/10/2025).
Ia menyebut OpenAI berencana memesan 900.000 wafer semikonduktor pada 2029, dengan dua pusat data pertama di Korea akan memiliki kapasitas awal 20 megawatt.
CEO OpenAI Sam Altman menyambut langkah ini. Ia mengatakan sangat antusias membangun Stargate Korea untuk mendukung kebutuhan AI berdaulat Korea.
"Basis industri Korea tak ada tandingannya di dunia, khususnya di sektor memori yang krusial bagi perkembangan AI global," ujarnya usai bertemu Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung.
Trump sendiri meluncurkan proyek Stargate pada Januari lalu dengan menggandeng mitra seperti SoftBank dan Oracle untuk menjaga dominasi AS dalam AI. Fokus utamanya adalah memperluas ketersediaan chip. Bahkan Nvidia telah berkomitmen berinvestasi hingga US$100 miliar ke OpenAI guna memasok chip pusat data.
Samsung dan SK Hynix saat ini menguasai 70% pasar global chip DRAM dan hampir 80% pasar High Bandwidth Memory (HBM). Para analis memperkirakan nilai 900.000 wafer DRAM canggih yang dipesan OpenAI bisa menembus 100 triliun won atau sekitar Rp 1.400 triliun, meski angka ini bisa berubah mengikuti siklus pasar memori.
Selain Samsung Electronics dan SK Hynix, afiliasi Samsung lainnya juga ikut terlibat. Samsung SDS akan mengembangkan serta mengoperasikan pusat data AI di bawah proyek Stargate, sementara Samsung Heavy Industries dan Samsung C&T bekerja sama dengan OpenAI membangun pusat data terapung lepas pantai untuk menekan biaya pendinginan dan emisi karbon.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pencipta ChatGPT Ketahuan Bangun Kompleks Raksasa di Gurun Arab
