Bos Google Buka-bukaan Nasib Perusahaan Terancam Suram
Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan muncul kekhawatiran akan meledaknya gelembung (bubble) kecerdasan buatan (AI). CEO Google Sundar Pichai buka-bukaan soal nasib perusahaannya saat hal itu terjadi.
Ia meyakini Google bisa mengatasi masa sulit itu. Namun, ia menambahkan mungkin juga perusahaan akan terdampak, karena tidak ada perusahaan yang tidak terkena imbas jika AI bubble meletus.
"Saya rasa tidak ada perusahaan yang kebal, termasuk kami," kata Pichai, dikutip dari Reuters, Rabu (19/11/2025).
Gelombang AI dikhawatirkan beberapa pihak bisa pecah setelah valuasi dan investasi besar melonjak signifikan.
Pichai menyebut investasi pada teknologi tersebut momen luar biasa. Di sisi lain, dia juga mengakui ada unsur irasionalitas.
Bahkan Pichai juga mengingatkan saat era gelombang dotcom yang menimbulkan 'kegembiraan tidak rasional'.
Kekhawatiran soal AI tengah menyelimuti Amerika Serikat (AS) dan membebani pasar lebih luas. Begitu juga pembuat kebijakan Inggris juga mulai menandai risiko tersebut.
Alphabet, induk perusahaan Google, baru saja memperluas jangkauan teknologi AI nya di Inggris. Raksasa teknologi itu meluncurkan investasi sebesar 5 miliar pound selama dua tahun pada September lalu.
Dana tersebut digunakan untuk infrastruktur dan penelitian AI di Inggris. Investasi Alphabet termasuk untuk pusat data baru serta investasi pada laboratorium DeepMind di London.
Pichai juga mengatakan Google akan melatih model AI di Inggris. Perdana menteri Keir Starmer berharap upaya ini bisa menempatkan negaranya menjadi negara AI ketiga setelah AS dan China.
(fab/fab)