Bos Google di RI Ungkap Nasib Pesaing TikTok di YouTube

Novina Putri Bestari,  CNBC Indonesia
10 November 2025 07:50
Ilustrasi warga menggunakan aplikasi sosial media di Kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa, (19/7/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi warga menggunakan aplikasi sosial media di Kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa, (19/7/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Video YouTube berdurasi panjang 40 menit hingga 1 jam mulai bermunculan selama beberapa tahun terakhir. Jumlah penontonnya juga mencapai 300 ribu, bahkan ada yang mencapai 1 juta kali.

Lalu bagaimana dengan nasib Shorts sekarang? Layanan video berdurasi pendek menyerupai TikTok sudah dirilis 2020 dan setahun muncul di Indonesia pada 2021.

Country Director Google Indonesia, Veronica Utami mengatakan sebenarnya baik format video pendek maupun panjang cukup sama mengalami peningkatan.

"Shorts ini secara global, yang kita bisa share angka-angka global ya. Setahun terakhir itu pertumbuhannya 200% dari tahun ke tahun, dari sisi watch time untuk shorts. Itu naik sangat signifikan, kalau keluar tahun sebelumnya 70% year on year," kata Veronica dalam Press Briefing Youtube Festival, Rabu (5/11/2025).

Dia mengatakan yang terpenting bukan hanya soal durasi video yang dibuat. Namun konten yang dibuat apakah menarik atau tidak.

Strateginya pun macam-macam. Ada beberapa YouTube yang memang khusus membuat konten di Shorts saja, karena hanya memproduksi konten itu sendirian dan ingin menghasilkannya dengan cepat.

Tak hanya itu, sejumlah YouTuber juga ada yang memanfaatkan Shorts sebagai teaser dari konten video durasi panjang.

"Jadi itu kan strategi kreator ya, bagaimana menarik subscribernya, dan agensi dari penontonnya gitu," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, kreator Dewi Vanow mengatakan format video apapun hingga program YouTube Shopping dan fitur Live adalah fasilitas yang diberikan platform pada kreator dan juga penontonnya.

Fasilitas itu bisa dimanfaatkan sesuai dengan kemampuan kreatornya. Dia mencontohkan konten di kanal YouTube berbentuk Shorts karena kemampuannya membuat video berdurasi pendek.

"Jadi, dengan hadirnya short ini, sangat membantu dengan konten kreator yang tipenya sama seperti saya, yang singkat, cepat, seperti itu," kata dia.

Dewi menambahkan masing-masing format video juga punya pangsa pasarnya sendiri. Mereka bisa memilih mau menonton video apa yang diinginkannnya.

"Short juga punya penontonnya, long juga punya penontonnya masing-masing," ujar Dewi.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nenek Moyang TikTok Bangkit dari Kubur, Berubah Jadi Aplikasi Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular