Ketipu Rp 1,7 Juta Gaji Cuma Rp 4 Juta, Warga RI Sering Kena Modus Ini

Novina Putri Bestari,  CNBC Indonesia
31 October 2025 16:50
This undated handout from Agence Kampuchea Press (AKP) released on October 23, 2025 shows computer equipment during a raid on a scam centre in Phnom Penh. Cambodian authorities arrested 57 South Koreans for alleged involvement in transnational cyberscams, a government commission said on October 23, days after dozens accused of working in the illicit networks were repatriated. (Photo by Handout / Agence Kampuchea Press (AKP) / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT "AFP PHOTO / Agence Kampuchea Press (AKP)" - HANDOUT - NO MARKETING NO ADVERTISING CAMPAIGNS - DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS / The erroneous mention[s] appearing in the metadata of this photo by Handout has been modified in AFP systems in the following manner: [removing reference to the date the photos were taken] instead of [handout taken on October 22]. Please immediately remove the erroneous mention[s] from all your online services and delete it (them) from your servers. If you have been authorized by AFP to distribute it (them) to third parties, please ensure that the same actions are carried out by them. Failure to promptly comply with these instructions will entail liability on your part for any continued or post notification usage. Therefore we thank you very much for all your attention and prompt action. We are sorry for the inconvenience this notification may cause and remain at your disposal for any further information you may require.
Foto: AFP/HANDOUT

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam laporan Global Anti-scam Alliance (GASA) dan Indosat Ooredoo Hutchison, State of Scams in Indonesia 2025 mengungkapkan rata-rata korban penipuan kehilangan Rp 1.723.310 per orang.

"Tantangannya di sini 14% orang kehilangan uang karena penipuan," kata APAC Director Anti-scam Alliance (GASA), Brian D. Hanley, di Jakarta, Jumat (31/10/2025). "Rp 1,7 juta bukan uang yang kecil untuk seseorang yang menghasilkan Rp 3-4 juta," ungkapnya.

Dalam laporan itu, dijelaskan rata-rata milenial kehilangan lebih banyak uang dibandingkan mereka yang lebih tua. Uang yang hilang mencapai Rp 1.954.095 untuk kelompok usia milenial.

Sementara baby boomers dilaporkan harus kehilangan Rp 1.007.821 dalam penipuan tersebut selama setahun terakhir. Penipuan terbanyak dilakukan melalui transfer bank dan wire (65%) serta transfer melalui dompet digital (43%).

Laporan yang sama juga mengungkapkan Rp 49 triliun tercatat berhasil didapatkan semua kasus penipuan di Indonesia selama setahun.

Korban penipuan di Indonesia juga cukup luas. Laporan GASA mengungkapkan anak-anak juga menjadi korban setidaknya sekali.

Hal serupa juga diungkapkan Mediodecci Lustarini, selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital. Dia mengatakan banyak korban berasal dari pensiunan hingga pelaku usaha.

"Dan kehilangannya mungkin kecil di mata pembisnis gitu kan. Mungkin kehilangan Rp 10 juta...Tapi itu at the edge their whole life. Itu adalah bagaimana mereka hidup, menghidupi bisnisnya, menghidupi dirinya," jelasnya.

Dia mengatakan perlu untuk melakukan penyatuan layanan antar kementerian dan lembaga, seperti layanan aduan. Karena selama layanan tersebut tersebar di sejumlah pemangku kepentingan.

"Sehingga bisa jadi kita bisa membayangkan ketika suatu hari seseorang diminta untuk transfer cepat karena ada kecelakaan harus transfer atau ada narkoba harus transfer, mereka bisa mendapatkan notifikasi nomor ini pernah dilaporkan karena adanya dugaan penipuan," ujarnya.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Marak Maling M-Banking Kuras Saldo Rekening, Kenali Modus Terbaru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular