Mobil Elon Musk Nyelonong Lampu Merah, Pemerintah Turun Tangan

Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 10/10/2025 09:25 WIB
Foto: Mobil Model 3 Standard milik Tesla Motors terlihat dalam gambar selebaran yang dirilis oleh Tesla Motors pada tanggal 7 Oktober 2025. (via REUTERS/Tesla Motors)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan pengelola keselamatan jalan raya Amerika Serikat (NHTSA) mengumumkan penyelidikan atas 2,88 juta mobil Tesla terkait lebih dari 50 laporan kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.

Kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas tersebut disebut berhubungan dengan fitur "tanpa sopir" Full Self-Driving (FSD) yang terpasang di Tesla.

FSD adalah sistem mobil otonom yang membutuhkan pengawasan dan intervensi dari pengemudi jika dibutuhkan. NHTSA menyatakan FSD memicu perilaku kendaraan yang melanggar undang-undang keselamatan jalan raya.


Mobil Tesla yang menggunakan FSD dilaporkan berulang kali melaju menerobos lampu merah dan melawan arah saat berganti jalur. Total laporan pelanggaran lalu lintas yang dilaporkan ke NHTSA mencapai 58 termasuk 14 tabrakan dan 23 korban luka.

Reuters menyatakan sistem FSD Tesla kini sedang disorot, termasuk oleh anggota DPR AS. Penyelidikan dibuka beberapa pekan setelah NHTSA memiliki pemimpin baru.

Penyelidikan NHTSA adalah langkah awal yang bisa berujung pada kebijakan recall semua kendaraan yang dipercaya menyimpan risiko keselamatan.

NHTSA mengantongi enam laporan soal mobil Tesla yang dilengkapi oleh FSD "menedekati persimpangan saat lampu merah sudah menyala, terus melaju kemudian terlibat kecelakaan dengan kendaraan bermotor lainnya."

Selain itu, NHTSA menerima laporan dari seorang pengemudi yang menyatakan FSD "tidak mampu mengenali sinyal lampu lalu lintas. Hal ini menyebabkan mobil melaju menembus lampu merah dan berhenti di lampu hijau."

Pengemudi yang sama menyatakan, "Tesla tak mau memperbaiki ini, bahkan tidak mau tahu, meskipun mereka sudah melakukan test drive dengan saya dan melihat masalah ini dengan mata mereka sendiri."

NHTSA juga akan menyelidiki FSD ketika mobil mendekati persimpangan rel kereta api.

Sistem FSD telah menjadi fokus penyelidikan NHTSA selama bertahun-tahun. Pada Oktober 2024, NHTSA memulai penyelidikan atas 2,4 juta mobil Tesla yang dilengkapi dengan FSD terkait empat peristiwa tabrakan. Kecelakaan itu disebut disebabkan oleh mobil yang tidak mampu "melihat" karena silay sinar matahari, kabut, atau debu.

Tesla padahal menyatakan FSD, "akan menyopiri Anda nyaris ke semua tempat dengan pengawasan Anda, dengan intervensi minimum."


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Literasi Digital, Kunci Ruang Digital yang Aman & Ramah Anak