Penipuan Baru Kuras Rekening Muncul di Instagram, Ini Modusnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Anda perlu waspada dengan kejahatan penipuan baru yang muncul di Instagram. Para pelaku memanfaatkan teknologi deepfake untuk bisa meraup banyak uang dari para korbannya.
Kejahatan tersebut terbongkar di Brasil. Sekelompok tersangka menggunakan iklan deepfake menggunakan wajah sejumlah selebritas termasuk supermodel Gisele Bundchen.
Pihak kepolisian setempat telah menangkap empat tersangka. Termasuk membekukan aset di lima negara bagian dengan 20 juta Real Brasil (Rp 62,1 miliar) dana mencurigakan, dikutip dari Reuters, Senin (6/10/2025).
Penyelidikan ini bermula pada Agustus 2024 lalu. Saat itu seorang korban melaporkan adanya iklan di Instagram yang menampilkan sosok Bundchen.
Supermodel itu nampak tengah mempromosikan produk perawatan kulit dalam sebuah iklan. Sementara iklan lainnya menampilkan seseorang mirip dengan Bundchen yang menjanjikan hadiah koper, namun tak pernah sampai padahal korban telah membayar biaya pengiriman.
Para penyidik juga mengatakan korban kehilangan uang dalam jumlah kecil di bawah 100 real Brasil (Rp 310 ribu). Mereka tidak melaporkan adanya kejahatan tersebut.
Unit kejahatan siber, Isadora Galian mengatakan fenomena ini menguntungkan penjahat. Sebab mereka bisa beroperasi tanpa rasa takut.
"Ini menciptakan situasi menyimpang di mana para penjahat menikmati 'kekebalan statistik'. Mereka tahu kebanyakan orang tidak akan melaporkan, jadi akan beroperasi dalam skala besar tanpa takut," jelas Galian.
Instagram mengatakan telah melarang iklan dengan unsur penipu yang menggunakan tokoh publik. Perusahaan juga memastikan akan langsung menghapus iklan saat terdeteksi.
Selain itu, Instagram juga memiliki sistem khusus untuk mendeteksi terkait yang menggunakan umpan selebriti, investasi besar-besar, dan membagikan tips untuk menghindari penipuan dan menawarkan alat untuk melaporkan potensi pelanggaran.
Juru bicara Bundchen juga telah buka suara. Mereka meminta konsumen untuk berhati-hati pada tawaran diskon tidak biasa.
Masyarakat juga diminta untuk melakukan verifikasi keaslian penawaran. Terakhir melaporkan potensi penipuan pada pihak berwajib.
(dem/dem)