Viral Mobil Baru Tesla Harga Super Murah, Simak Bocorannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Tesla melonjak 5% pada Senin (6/10) waktu setempat, setelah perusahaan membagikan video teaser di X yang memancing berbagai spekulasi. Video berdurasi 9 detik tersebut sudah dilihat lebih dari 10 juta kali.
Tampak logo Tesla terpatri di sebuah komponen yang berputar. Di ujungnya ditulis tanggal '10/7', seakan menandai peluncuran produk baru di 7 Oktober 2025.
Banyak netizen yang menduga bahwa video tersebut memamerkan komponen internal sebuah kendaraan. Selanjutnya, pada video teaser kedua berdurasi 6 detik, Tesla memamerkan bagian lampu depan mobil.
Hal ini kian memperkuat dugaan Tesla akan meluncurkan model mobil listrik baru. Ada dua dugaan yang paling dominan.
Pertama, Tesla diprediksi akan meluncurkan kendaraan 'Roadster' generasi terbaru yang sudah dijanjikan pemilik Tesla Elon Musk sejak bertahun-tahun silam.
Kedua, Tesla disebut-sebut akan meluncurkan mobil murah yang menyasar pasar luas dan sudah dinantikan sejak jauh hari.
Dikutip dari CNBC International, Selasa (7/10/2025), Musk sudah beberapa kali membocorkan konsep Roadster. Pertama kali dalam sebuah gelaran pada November 2017, lalu pada Juni 2018 melalui serial tweet.
Musk berkali-kali mengumbar di X bahwa Roadster akan menjadi sesuatu yang spesial, bukan hanya sekadar mobil. Namun, Musk memiliki rekam jejak sebagai tukang janji tanpa realisasi.
Sementara itu, Tesla telah beberapa kali mengatakan akan menyiapkan mobil murah yang menyasar mass-market dan meluncur tahun ini. Namun, Musk telah mengonfirmasi bahwa penawaran mobil murah ini pada dasarnya akan menjadi Model Y yang disederhanakan.
Bagi investor, mobil murah Tesla adalah kunci untuk memulihkan penjualan yang kian terperosok. Tesla memang melaporkan lonjakan pengiriman mobil pada kuartal-III 2025, didorong oleh permintaan besar sebelum subsidi kredit pajak federal tak berlaku.
Pada kuartal sebelumnya, Tesla melaporkan penurunan pengiriman mobil. Perusahaan juga tergopoh-gopoh dalam menjual produknya di pasar Eropa, serta menghadapi persaingan sengit di China.
Pemain mobil listrik China makin gencar meluncurkan produk-produk terjangkau di pasar Eropa dan negara lainnya, sehingga menambah tekanan bagi Tesla yang mematok harga tinggi di kisaran US$25.000-30.000.
Saham Tesla kembali menguat setelah kuartal-I yang berat, di mana sahamnya anjlok 36%. Setelah menguat 40% di kuartal-III, sahamnya kini naik 12% sepanjang tahun ini.
(fab/fab)