Telkom, Telkomsel, Indosat, XLSmart Pilih Dian Siswarini Ketua ATSI
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., Dian Siswarini, terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesi (ATSI).
Anggota ATSI memilih Dian sebagai ketua umum dalam Rapat Umum Anggota 2025 yang berlangsung pada Senin (29/9/2025). Ketum ATSI sebelumnya adalah Ririek Adriansyah, yang digantikan Dian sebagai Dirut Telkom.
Jajaran pengurus ATSI lainnya diisi oleh para petinggi perusahaan telekomunikasi yaitu Chief Legal & Regulatory Officer PT Indosat Tbk. Reski Damayanti sebagai wakil ketua umum, Director & Chief Regulatory Officer PT XL Axiata Tbk. (XLSmart) sebagai sekjen, dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkomsel Daru Mulyawan sebagai bendahara.
ATSI berdiri pada 15 Juli 1996 sebagai Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia dengan anggota seluruh operator seluler di Indonesia dan Telkom.
Pada upacara perayaan hari Bhakti Postel ke-80, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengatakan masih ada pekerjaan rumah terkait koneksi internet. Sebanyak 2.333 desa belum terkoneksi internet dan 2.017 desa tanpa layanan 4G.
Direktur Eksekutif ATSI Marwan O. Baasir memastikan mendukung pemerintah mengenai jangkauan internet tersebut. Sejatinya, diperlukan adanya diskusi soal hal tersebut.
"Kita lihat nanti, kita pelajari lagi. Di working group ATSI, kami ada Working Group 3T. Kami akan pelajari lagi, kita lihat lagi. Ada enggak ya site-site sedekat itu yang bisa dioptimalisasi," jelas Marwan, di Bandung, Sabtu (27/9/2025).
Salah satu yang perlu dilakukan adalah memilah setiap daerahnya. Misalnya apakah suatu daerah sudah masuk dalam jangkauan namun belum optimal, artinya tinggal melakukan optimalisasi.
Selain itu juga bisa karena daerah itu tidak tercover sama sekali. Jadi perlu ada penambahan site baru di sana. "Biasanya kan juga harus ada jaminan siapa operator yang akan ditunjuk di area situ. Nah, mungkin tiga-tiganya.
Selain itu juga ada penambahan daerah karena wilayahnya dimekarkan. Jadi perlu dipelajari lagi lebih lanjut ke depannya. "Prinsipnya kita dukung. Namun perlu evaluasi bersama. Perlu bicara," kata Marwan.
(dem/dem)