
Kiamat Driver Online Makin Dekat, Tandanya Sudah Muncul di Tetangga RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Era transportasi tanpa sopir kian nyata. China dan Amerika Serikat (AS) menjadi 2 negara yang paling pesat mengembangkan industri taksi tanpa sopir atau diistilahkan 'robotaxi'.
Bahkan, perusahaan-perusahaan asal China dan AS mulai gencar menggandeng mitra di berbagai negara untuk memperluas tren robotaxi. Misalnya di Uni Emirat Arab, hingga Singapura.
Terbaru, dua operator robotaxi asal China, WeRide dan Pony AR, resmi menggandeng mitra lokal untuk memperluas layanan ke Singapura. Pasalnya, Singapura menjadi salah satu kota dengan pemetaan terbaik di dunia sebagai tujuan pertama layanan robotaxi di Asia Tenggara.
Grab Holdings Singapura telah bergabung dengan WeRide dalam rencana untuk menawarkan kendaraan otonom bagi konsumen di sepanjang dua rute yang telah disetujui di kawasan Punggol, negara kota tersebut, demikian pernyataan kedua perusahaan tersebut, dikutip dari Times of India, Minggu (21/9/2025).
Mereka akan mengerahkan armada yang terdiri dari 11 kendaraan dan memulai pengujian paling cepat bulan ini, dan berharap robotaxi tersebut siap untuk digunakan pada awal tahun 2026.
Kementerian Perhubungan Singapura menyatakan pada bulan Juni bahwa mereka berencana untuk menggunakan kendaraan otonom di perumahan umum pada akhir tahun, mengintegrasikannya ke dalam jaringan transportasi umum nasional.
Perusahaan-perusahaan robotaxi China, termasuk Apollo Go, serta WeRide dan Pony AI yang terdaftar di AS, sedang berekspansi secara agresif ke pasar global, merambah Timur Tengah, Eropa, dan Asia Tenggara. Baidu berencana untuk meluncurkan layanan robotaxi Apollo Go di Singapura dan Malaysia pada awal tahun ini.
Kemunculan robotaxi mendatangkan kekhawatiran bagi eksistensi profesi sopir. Pasalnya, dengan robotaxi, kendaraan bisa berjalan tanpa adanya peran pengemudi.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masa Depan Tesla Ditentukan 22 Juni 2025, Elon Musk Siapkan Kejutan
