Awas Modus Baru Maling Gasak Uang Lewat QRIS, Rekening Bisa Ludes
Jakarta, CNBC Indonesia — Modus penipuan keuangan terus berkembang, salah satunya dengan penggunaan kode QR palsu. Ini merupakan modus penipuan terbaru untuk menjerat para korbannya.
Korban biasanya tertipu saat memindai QR tersebut, karena tampilannya meniru identitas pedagang, jenis barang, hingga nominal transaksi asli. Akibatnya, rekening korban bisa terkuras habis tanpa disadari.
Bank Indonesia (BI) menegaskan sistem QRIS telah dibangun dengan standar keamanan nasional yang merujuk praktik global. Namun, perlindungan transaksi butuh tanggung jawab bersama antara regulator, pelaku industri, pedagang, dan pembeli.
"QRIS keamanannya tanggung jawab bersama. BI, ASPI, dan penyelenggara jasa pembayaran rutin melakukan sosialisasi kepada merchant," kata Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, dikutip Minggu (14/9/2025).
Ia menekankan pedagang wajib menjaga QRIS tetap dalam pengawasan, memantau setiap transaksi, dan memastikan pembayaran sudah masuk lewat notifikasi. Di sisi lain, pembeli juga perlu memastikan QRIS yang dipindai sesuai dengan identitas merchant.
"Namanya harus cocok. Jangan sampai terlihat untuk toko onderdil, tapi yang muncul justru yayasan. Itu tidak benar," ujarnya.
Menurutnya, BI bersama ASPI terus memperkuat pengawasan terhadap penyelenggara QRIS dan perlindungan konsumen. "Ini adalah tanggung jawab kita bersama," tegas Filianingsih.
(mkh/mkh)