Pesan Helikopter Bisa Lewat Aplikasi Ojol Mulai 2026, Ini Lokasinya

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
11 September 2025 17:40
Pesawat eksperimental Joby Dubai Aerial Taxi mendarat di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), pada Senin (30/6) waktu setempat. (REUTERS/Amr Alfiky)
Foto: Pesawat eksperimental Joby Dubai Aerial Taxi mendarat di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), pada Senin (30/6) waktu setempat. (REUTERS/Amr Alfiky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa ojek online (ojol), Uber, sempat beroperasi di Indonesia, sebelum hengkang pada 2018 dan menjual bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab.

Uber memutuskan lebih fokus menggarap pasar di AS dan Eropa. Terbaru, Uber juga gencar bermitra dengan pabrikan taksi otomatis tanpa sopir untuk menelurkan layanan robotaxi.

Gebrakan Uber tak berhenti di situ. Raksasa asal San Fracisco tersebut akan segera menghadirkan opsi baru bagi para pelanggan. Tak hanya mobil dan motor, mulai 2026 masyarakat bisa memesan helikopter langsung melalui aplikasi.

Hal ini terjadi berkat kemitraan Uber dengan Joby Aviation, produsen taksi udara listrik asal AS. Nantinya, layanan taksi helikopter listrik dari Blade akan terintegrasi di aplikasi Uber.

Sebelumnya, pada Agustus 2025 Joby telah menyelesaikan akuisisi Blade senilai US$125 juta. Blade sendiri tercatat telah melayani sedikitnya 50.000 penumpang tahun lalu dari 12 terminal perkotaan. Divisi transplantasi organ medis Blade tidak termasuk dalam akuisisi tersebut.

"Mengintegrasikan Blade ke dalam aplikasi Uber adalah langkah alami berikutnya dalam kemitraan global kami dengan Uber dan akan menjadi fondasi untuk memperkenalkan pesawat kami yang tenang dan bebas emisi di tahun-tahun mendatang," kata Pendiri sekaligus CEO Joby, JoeBen Bevirt, dikutip dari laporan CNBC Internasional, Kamis (11/9/2025).

Uber memang sudah lama berambisi menghadirkan layanan transportasi udara. Sejak 2019 perusahaan ini menjalin kerja sama dengan Joby, dan setahun kemudian menjual divisi taksi terbang Elevate miliknya ke perusahaan tersebut.

Andrew Macdonald, Presiden sekaligus COO Uber, menyebut layanan helikopter ini akan membawa konsumen ke "generasi berikutnya dari perjalanan". Uber juga menegaskan akan memberikan informasi detail mengenai pemesanan mendekati waktu peluncuran.

Meski begitu, layanan taksi udara seperti ini masih menghadapi tantangan regulasi. Joby bersama sejumlah kompetitor tengah bersaing mendapatkan izin operasional dari Federal Aviation Administration (FAA) agar bisa benar-benar mengudara secara komersial.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nasib Raja Ojol Makin Sengsara Usai Tutup di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular