Pendaftaran Internet Murah 100 Mbps Dibuka, Ini Bocoran Harganya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
08 September 2025 16:20
Infografis: Tarif Data RI Paling Murah di Asean
Foto: Infografis/Tarif Data RI Paling Murah di Asean/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah membuka proses lelang frekuensi 1,4 Ghz yang diperuntukkan untuk internet cepat hingga 100 Mbps dengan harga murah. Namun hingga kini belum ada informasi harga dasar lelang yang diumumkan kepada publik.

Dari sejumlah kabar yang beredar, harga lelang frekuensi mencapai Rp 400 miliar. khusus untuk regional pulau Jawa sebesar Rp 230 miliar.

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif mengungkapkan pandangannya terkait hal ini. Salah satunya terkait harga dasar yang tinggi.

Salah satunya, dia tak yakin apakah bisa pemenang lelang bisa menghadirkan layanan yang murah saat harga lelang yang tinggi. Padahal itu yang menjadi tujuan frekuensi 1,4 Ghz.

"Misi utama dari 1.4 Ghz ini kan awalnya ingin menyediakan penetrasi yang lebih cepat dan internet yang lebih affordable buat masyarakat. Tapi kalau dengan biaya frekuensi yang setinggi itu, saya juga kurang yakin ya apakah memang nanti ujungnya akan si provider yang akan menangkan lelang ini akan dapat membelikan harga yang affordable buat masyarakat," kata Arif, ditemui beberapa waktu lalu.

Ekosistem 1,4 Ghz juga masih baru, membuat pemenang lelang perlu menyediakan infrastruktur baru lagi. Kembali dia mempertanyakan apakah provider pemenang bisa memberikan harga murah untuk masyarakat.

Para perusahaan telekomunikasi diketahui juga tengah meminta pengurangan biaya BHP frekuensi. Sejauh ini, tarif yang dikeluarkan di tanah air masih lebih tinggi dari negara lain.

Menurut Arif, sebaiknya diadakan relaksasi kepada perusahaan. Dengan begitu harga murah dan berkualitas dapat diwujudkan.

"Kalau memang cuman dibebankan satu komponen biaya regulasi yang tinggi, ini efeknya juga enggak akan bisa. Kita selama ini berdiskusi bagaimana menekan regulatory cost yang ada di Indonesia. Sebenarnya kalau memang maunya affordable harusnya regulatory cost ini dapat disesuaikan. agar ujung layanannya ke masyarakat bisa lebih affordable dan berkualitas," jelas Arif.

Saat ditanya apakah bisa Indonesia memiliki layanan cepat 100 Mbps, Arif menjawab memungkinkan. Sebab tidak ada aturan pembatasan kecepatan di Indonesia.

Dia mengatakan keberadaannya dikembalikan lagi ke masing-masing perusahaan. "Di industri kita ini kan kita enggak menetapkan batas harga atas dan bawah, maupun juga enggak menetapkan speed juga dari kecepatan. Jadi kalau itu back to market sih, jadi ya itu masing-masing operator aja," kata Arif.

Iman Hirawadi, Principal Telecom Architect and Business Consultant of ZTE Indonesia juga mengungkapkan hal serupa. Secara teknologi tidak ada masalah menghadirkan internet cepat.

Pihak ZTE sebagai vendor juga siap mendukung untuk menerapkan teknologi tersebut di Indonesia.

"Kalau dari sisi vendor sih, kalau ada yang beli kita buat gitu kan. Jadi secara teknologi sih no issue ya, kita akan support selama customer kita require produk 1,4 GHz berbasis TDD," jelas Iman.

Jockie Heruseon, POH VP Corporate Strategy, Innovation, Sustainability & Marketing Telkomsel juga mengatakan bisa terwujud. Dengan catatan infrastruktur hingga ekosistem terkait bisa mendukung.

"Jadi buat kami ini masih dalam kajian sebenarnya. Selama infrastruktur, ekosistemnya, semuanya mendukung, itu bukan sesuatu yang tidak mungkin, kita akan selalu ikut regulasi lah," jelas Jockie.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tarif Internet Murah 100 Mbps Belum Tentu Rp100 Ribu, Ini Kata Komdigi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular