
Modus Baru Kuras Rekening Korbannya Banyak, Kenali Tanda Spoofing

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku penipuan melakukan banyak modus untuk bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Termasuk menggunakan modus bernama spoofing, yakni menyamar sebagai pihak tepercaya.
Kaspersky menuliskan spoofing adalah teknik saat pelaku menyamar sebagai pihak yang tepercaya. Ada banyak tujuan dari penipuan ini, misalnya mencuri data, mengakses sistem, mengambil uang, serta menyebarkan malware.
Penipuan spoofing biasanya menggunakan rekayasa sosial. jadi penipu akan memanipulasi korban secara psikologis dan mengambil tindakan yang diinginkan.
"Spoofing bergantung pada dua elemen, spoof itu sendiri seperti email atau situs web palsu dan aspek rekayasa sosial untuk mendorong korban mengambil tindakan," jelas Kaspersky dikutip Selasa (2/9/2025).
Kaspersky mencontohkan penipuan bisa berupa email yang dibuat seperti dari rekan kerja atau manajer perusahaan. Email meminta calon korbannya untuk mengirimkan sejumlah uang secara online dengan alasannya juga dibuat sangat meyakinkan.
Selain menggunakan email, spoofing juga bisa dilakukan melalui situs web dan panggilan telepon. Sementara serangan lebih kompleks dengan IP adress, Address Resolution Protocol (ARP), dan Domain Name System (DNS).
Dampak penipuan spoofing mulai dari pencurian informasi pribadi atau perusahaan, pengumpulan data kredensial untuk serangan berikurnya, menyebarkan malware, akses jaringan tanpa izin serta pengabaian kontrol akses.
Selain itu, spoofing bisa berdampak bagi bisnis karena menyebabkan serangan ransomware atau kebocoran data yang sangat merugikan perusahaan.
Berikut beberapa cara menghentikan penipuan spoofing, dirangkum Selasa (2/9/2025):
- Hindari mengklik link atau membuka lampiran dari sumber tidak dikenal
- Jangan menjawab email atau panggilan telepon dari pengirim yang tidak dikenal
- Pakai autentikasi dua faktor untuk memberi lapisan keamanan pada proses autentikasi
- Gunakan password yang kuat
- Tinjau pengaturan privasi online
- Jangan memberikan informasi pribadi secara online
- Perbarui jaringan dan software
- Waspadai situs web, email atau pesan yang ejaan atau tata bahasa salah
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenali Modus Penipuan Kuras Rekening, Warga RI Banyak yang Jadi Korban
