TikTok PHK Massal Ratusan Karyawan, Mau Diganti AI

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
27 August 2025 14:50
A logo of a smartphone app TikTok is seen on a user post on a smartphone screen Monday, Sept. 28, 2020, in Tokyo. (AP Photo/Kiichiro Sato)
Foto: AP/Kiichiro Sato

Jakarta, CNBC Indonesia - TikTok dikabarkan akan memangkas ratusan pekerjaan moderator konten di Inggris serta Asia Selatan dan Asia Tenggara. Posisi yang terdampak mayoritas berasal dari tim trust and safety perusahaan. Langkah ini merupakan bagian dari reorganisasi global TikTok.

Seorang juru bicara TikTok mengatakan perusahaan sedang melanjutkan reorganisasi yang sudah dimulai tahun lalu untuk memperkuat model operasional global di bidang trust and safety.

"Ini termasuk memusatkan operasi di lebih sedikit lokasi secara global demi memaksimalkan efektivitas dan kecepatan, seiring kami mengembangkan fungsi penting ini dengan dukungan kemajuan teknologi," ujar juru bicara TikTok, dikutip dari laporan The Guardian, Rabu (27/8/2025).

Menurut perusahaan, pekerjaan tersebut akan dialihkan ke kantor lain di Eropa dan penyedia pihak ketiga, meski sebagian tim trust and safety akan tetap ada di Inggris.

Kebijakan ini sekaligus menandai pergeseran TikTok untuk lebih mengandalkan kecerdasan buatan (AI) dalam moderasi konten.

Saat ini lebih dari 85% konten yang dihapus karena melanggar pedoman komunitas berhasil diidentifikasi secara otomatis oleh sistem AI perusahaan.

Pemangkasan ini memicu kritik serikat pekerja. John Chadfield dari Communication Workers Union menilai penggantian moderator manusia dengan AI justru berisiko besar bagi keselamatan jutaan pengguna.

"Pekerja TikTok sudah lama memperingatkan bahaya dari pemangkasan tim moderasi manusia demi AI yang belum matang," ujarnya.

TikTok, yang dimiliki ByteDance, saat ini mempekerjakan lebih dari 2.500 staf di Inggris. Namun dalam setahun terakhir, perusahaan gencar melakukan efisiensi dengan memangkas tim moderasi konten.

Pada September lalu, seluruh 300 moderator di Belanda diberhentikan, disusul 500 pekerja di Malaysia pada Oktober. Pekan lalu, pekerja TikTok di Jerman bahkan menggelar aksi mogok akibat PHK massal.

Meski melakukan efisiensi, bisnis TikTok tetap mencatat pertumbuhan signifikan. Laporan keuangan di Inggris dan Eropa menunjukkan pendapatan perusahaan melonjak 38% menjadi US$6,3 miliar pada 2024, sementara kerugian operasional turun dari US$1,4 miliar menjadi US$485 juta.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Deadline Diblokir, Amazon Mau Caplok TikTok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular