Nasib China Tinggal Tunggu Waktu, Trump Blak-blakan Bilang Begini

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Senin, 25/08/2025 16:40 WIB
Foto: Foto kolase Xi Jinping dan Donald Trump. (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan update terbaru terkait nasib TikTok, aplikasi di bawah ByteDance asal China.

Trump menyebut sudah ada calon pembeli asal Negeri Paman Sam yang siap mengambil alihTikTok. Namun, ia tidak menyebutkan nama individu maupun perusahaan yang dimaksud.


Ia juga membuka peluang untuk memperpanjang tenggat waktu bagi ByteDance untuk melepas asetnya di AS. Dikutip dari Reuters, Senin (25/8/2025), Trump mengatakan akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping "di waktu yang tepat".

Hal ini ia sampaikan pada Jumat (22/8), hanya beberapa hari setelah Gedung Putih resmi bergabung dengan membuka akun di platform video pendek itu.

"Saya belum berbicara dengan Presiden Xi terkait hal tersebut," kata Trump dalam kunjungannya ke gift shop Gedung Putih di seberang rumah dinas Presiden, dikutip dari Reuters, Senin (25/8/2025). 

"Untuk sementara, hingga kompleksitas ini bisa diselesaikan, kita akan memperpanjang [tenggat untuk TikTok] hingga beberapa waktu," ia menuturkan. 

Meski ada kekhawatiran bipartisan terkait keamanan nasional dan privasi data pengguna TikTok, Trump menegaskan dirinya tidak terlalu mengkhawatirkan hal itu.

"Saya sama sekali tidak khawatir. Menurut saya itu terlalu dilebih-lebihkan, saya penggemar TikTok," kata dia, dikutip dari Reuters, Senin (25/8/2025).

Sebelumnya, undang-undang yang disahkan pada 2024 mengharuskan ByteDance melepas aset TikTok di AS atau menunjukkan kemajuan signifikan menuju penjualan. TikTok bahkan diwajibkan berhenti beroperasi pada 19 Januari 2025. Namun, Trump berulang kali memilih tidak menegakkan aturan tersebut, bahkan baru-baru ini memperpanjang tenggat hingga 17 September 2025.

"Untuk sementara, sampai kerumitan ini selesai, kami perpanjang sedikit lebih lama," ujar Trump.

Langkah Trump ini menuai kritik dari sejumlah anggota parlemen AS. Mereka menilai pemerintahannya mengabaikan hukum yang berlaku dan menutup mata terhadap risiko keamanan nasional akibat kendali China atas TikTok.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Perpanjang Batas Waktu ByteDance Divestasi TikTok di AS