China Boikot Produk AS, Tersinggung Dihina Menteri Trump
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Donald Trump sudah mencabut larangan ekspor chip Nvidia ke China. Namun, sekarang gantian China yang terkesan memboikot produk dari Amerika Serikat (AS).
Beberapa regulator China, termasuk Lembaga Siber China, Komisi Reformasi dan Pengembangan Nasional, serta Kementerian Industri dan Teknologi Informasi, kompak mengimbau agar perusahaan China tak menggunakan chip AI dari AS.
Financial Times melaporkan alasan sebenarnya China menolak menggunakan produk AS. Menurut beberapa sumber dalam, China tersinggung dengan omongan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pada Juli 2025.
"Kami tak menjual produk terbaik kami [ke China], bukan juga produk terbaik kedua, maupun produk terbaik ketiga [buatan AS]," kata Lutnick kepada CNBC International pada bulan lalu.
Bahkan, Lutnick juga menambahkan bahwa AS ingin membuat para pengembang di China ketagihan dengan produk buatan AS. Untuk itu, AS mulanya hanya mengizinkan penjualan chip H20 Nvidia yang kurang canggih ke China.
Selanjutnya, laporan Reuters pada pekan ini menyebut Trump akan mengizinkan penjualan chip lain yang lebih canggih dari H20, yakni modifikasi dari Blackwell milik Nvidia.
Kendati demikian, sepertinya akan sulit bagi AS untuk menembus pasar China usai melancarkan aksi pemblokiran pada April lalu, ditambah omongan Lutnick pada Juli 2025.
Beberapa sumber Financial Times mengatakan para pemimpin senior China menilai omongan Lutnick sebagai penghinaan. Alhasil, regulator menekan perusahaan China seperti Alibaba Group dan ByteDance untuk mengurangi atau membatalkan pemesanan chip H20.
"Omongan Lutnick memicu gabungan regulator untuk makin menggenjot perusahaan teknologi menggunakan chip buatan China," kata salah satu sumber Financial Times.
Sebagai informasi, chip H20 dirancang khusus oleh Nvidia untuk dipasarkan di China. Chip itu hadir pada era pemerintahan Joe Biden, ketika hanya chip-chip canggih yang dilarang diekspor ke China.
Setelah Trump dilantik sebagai Presiden AS, ia memblokir total ekspor chip ke China, termasuk H20, pada April lalu. Belakangan Trump mulai melunak dan membuka kembali ekspor chip H20 sebagai bagian negosiasi AS untuk kembali mengakses logam tanah jarang China.
Aksi boikot China terhadap produk AS baru-baru ini ditengarai semangat untuk mengembangkan kemandirian domestik. China ingin industri dalam negeri bertumbuh sehingga tak perlu bergantung dengan teknologi AS.
Regulator telah meminta perusahaan-perusahaan China untuk mengadopsi alternatif chip lokal dari Huawei Technologies atau Cambricon.
Beberapa perusahaan dikabarkan sudah mulai menggunakan chip domestik untuk menjalankan AI. Namun, mereka masih tetap bergantung pada hardware Nvidia untuk melatih AI lebih lanjut.
Sebelumnya, dilaporkan model AI DeepSeek asal China juga masih bergantung dengan Nvidia. DeepSeek bahkan harus menunda model AI terbarunya setelah prosesor Ascend dari Huawei gagal dalam pelatihan.
(fab/fab)