
Google Ditendang ChatGPT, Bos Besar Blak-blakan Bilang Begini

Jakarta, CNBC Indonesia - ChatGPT mulai mengejar dominasi Google sebagai platform pencari informasi. Data terbaru mengungkapkan aplikasi itu digunakan lebih dari 700 juta orang setiap minggunya.
CEO OpenAI Sam Altman mengatakan keadaan saat ini menunjukkan tren AI yang mulai memasuki fase 'bubble'. Momen itu adalah saat orang-orang pintar menjadi sangat bersemangat mengenai teknologi baru.
"Jika Anda melihat sebagian besar bubble dalam sejarah, seperti teknologi memang ada. Teknologi sangat penting. Internet merupakan hal penting. Orang-orang jadi terlalu bersemangat," jelasnya dikutip dari Mashable, Rabu (20/8/2025).
"Apakah kita berada pada fase saat investor bersemangat mengenai AI? Pendapat saya, iya. Apakah AI jadi hal penting yang terjadi pada waktu yang lama? Pendapat saya juga ya," dia menambahkan.
Lebih lanjut, Altman meyakini popularitas ChatGPT mungkin bisa mengalahkan Instagram dan Facebook. Chatbot itu sekarang berada dalam lima besar web terbesar dunia dan yakin bisa menembus tiga besar.
Setelah itu pertumbuhannya akan makin sulit. Bahkan, Altman tak yakin bisa menyaingi Google.
"Sangat sulit ChatGPT menjadi lebih besar dari Google," kata Altman.
Laporan kepala ekonom Apollo Global Management Torsten Slok mengatakan bubble AI bisa lebih besar dari bubble internet.
Namun tak semuanya setuju dengan pendapat tersebut. Ray Wang dari Futurum Group mengatakan belum melihat realitas terkait bubble AI, meskipun mungkin bubble itu memang ada.
"Fundamental pada seluruh rantai pasok tetap kuat, serta lintasan jangka panjang AI mendukung investasi berkelanjutan," jelas Wang.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article ChatGPT Berubah Total, Penciptanya Beri Komen Tak Terduga
