
Partikel Hantu Menabrak Bumi, Ilmuwan Beberkan Faktanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim ilmuwan berhasil mendeteksi neutrino atau "partikel hantu" yang menabrak Bumi dengan tingkat energi tertinggi yang pernah tercatat. Penemuan ini dikonfirmasi oleh tim kolaborasi KM3NeT dan dipublikasikan di Physical Review X.
Ilmuwan menekankan bahwa partikel hantu bukanlah suatu kesalahan atau kekeliruan, tetapi deteksi nyata dari partikel nyata.
Pada Februari 2023, detektor KM3NeT yang terpasang di kedalaman 3.450 meter di bawah Laut Mediterania menangkap sinyal neutrino berkode KM3-230213A dengan energi mencapai 220 petaelektronvolt (PeV). Rekor ini memecahkan capaian sebelumnya yang hanya sekitar 10 PeV.
Ahli memastikan sinyal tersebut bukan gangguan atau kesalahan alat, melainkan benar-benar dihasilkan oleh partikel neutrino yang berinteraksi dengan partikel lain di sekitar detektor.
"Pola cahaya yang terdeteksi untuk KM3-230213A menunjukkan kecocokan yang jelas dengan yang diharapkan dari partikel relativistik yang melintasi detektor, kemungkinan besar sebuah muon, sehingga menyingkirkan kemungkinan gangguan teknis," kata tim kolaborasi KM3NeT, dikutip dari ScienceAlert, Jumat (15/8/2025).
"Berkat rekonstruksi energi dan arah muon ini, skenario yang paling mungkin adalah muon tersebut berasal dari interaksi neutrino astrofisika di dekat detektor, yang menjadi penjelasan paling masuk akal," lanjut penjelasan tim tersebut.
Neutrino merupakan partikel tanpa muatan listrik, bermassa hampir nol, dan sangat jarang berinteraksi dengan materi lain. Ratusan miliar neutrino melintas melalui tubuh manusia setiap detik tanpa menimbulkan efek yang terdeteksi, sehingga dijuluki "partikel hantu".
Hingga kini, deteksi neutrino ultra-energi tinggi masih sangat jarang terjadi. Eksperimen serupa seperti IceCube dan Pierre Auger belum pernah mencatat neutrino dengan energi setinggi ini. Tim KM3NeT menilai, meski peluang terjadinya hanya sekitar 1 banding 100, temuan ini tetap konsisten dengan hasil eksperimen lain.
Para peneliti juga mempelajari bagaimana KM3-230213A cocok dalam gambaran besar distribusi neutrino di alam semesta. Penambahan neutrino 220 PeV ini membuat prediksi perilaku neutrino menjadi lebih konsisten.
Hal yang paling menarik, penelitian ini juga mempertimbangkan kemungkinan adanya komponen atau proses baru yang menghasilkan neutrino ultra-energi tinggi, berbeda dari mekanisme yang selama ini diketahui.
Sayangnya, analisis ini belum bisa memastikan apakah memang ada komponen baru atau tidak. Kemungkinan sumber neutrino ini masih mencakup lontaran dari pusat galaksi yang ekstrem, letupan sinar gamma dari bintang yang meledak, atau interaksi dengan radiasi latar gelombang mikro kosmik.
Para ilmuwan meyakini satu hal, yakni kemungkinan besar neutrino tersebut tidak berasal dari dalam galaksi Bima Sakti. Jadi, dari mana pun asalnya, KM3-230213A lahir di tempat yang sangat ekstrem dan jauh. Saat ini para peneliti tengah mencoba memperbaiki rekonstruksi lintasannya untuk bisa melacak titik asalnya.
"KM3-230213A membuka jendela baru dalam astronomi neutrino ultra-energi tinggi," kata tim kolaborasi KM3NeT.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inti Bumi Sempat Berhenti Berputar Kemudian Berbalik Arah
