Heboh Raksasa Teknologi Tumbang Mau Diselamatkan Trump

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Jumat, 15/08/2025 11:15 WIB
Foto: Intel (REUTERS/Mike Blake)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Intel langsung melonjak 7% pada Kamis (14/8) setelah laporan Bloomberg membuat heboh. Pemerintahan Trump disebut tengah mempertimbangkan mengambil saham di perusahaan pembuat chip tersebut. Langkah ini menjadi upaya menyelamatkan raksasa teknologi AS yang tengah terpuruk dan terancam tumbang.

Intel merupakan satu-satunya perusahaan AS yang memiliki kemampuan memproduksi chip tercepat di dalam negeri. Meski demikian, pesaing seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan Samsung juga mengoperasikan pabrik di AS. Trump sendiri berulang kali menyerukan agar lebih banyak chip dan teknologi diproduksi di tanah air.


Menurut laporan, kepemilikan saham pemerintah akan membantu mendanai proyek pembangunan pabrik Intel di Ohio. Awal pekan ini, CEO Intel Lip-Bu Tan bahkan bertemu Trump di Gedung Putih, setelah presiden meminta dia mundur dari jabatan atas dugaan hubungan dengan China.

Intel menegaskan Tan berkomitmen penuh pada kepentingan keamanan nasional dan ekonomi AS, namun enggan mengomentari isu kepemilikan saham pemerintah. "Kami menantikan kelanjutan kerja sama dengan Pemerintahan Trump untuk memajukan prioritas bersama ini, namun kami tidak akan mengomentari rumor atau spekulasi," kata juru bicara Intel, dikutip dar CNBC Internasional, Jumat (15/8/2025).

Perwakilan Intel menolak berkomentar terkait laporan bahwa pemerintah mempertimbangkan untuk mengambil saham di perusahaan tersebut.

Tan mengambil alih Intel pada awal tahun ini di tengah kegagalan perusahaan meraih pangsa pasar signifikan di segmen chip AI, meskipun telah menggelontorkan dana besar untuk bisnis foundry. Hingga kini, Intel belum berhasil mengamankan pelanggan besar untuk unit tersebut, yang menjadi kunci ekspansi.

Pada Juli lalu, Intel membatalkan rencana pembangunan pabrik di Jerman dan Polandia serta memperlambat pengembangan fasilitas di Ohio, dengan pengetatan belanja perusahaan.

Di bawah Trump, pemerintah AS makin sering menempatkan diri di pusat kesepakatan di industri besar. Pekan lalu, pemerintah mengatakan akan mengambil 15% dari penjualan chip Nvidia dan Advanced Micro Devices tertentu ke China.

Pentagon juga membeli saham senilai US$400 juta di perusahaan penambang mineral tanah jarang MP Materials. Selain itu, pemerintah mengambil "saham emas" di U.S. Steel sebagai bagian dari kesepakatan yang memungkinkan Nippon Steel membeli raksasa industri AS tersebut.

Saham Intel kini naik 19% sepanjang tahun ini setelah anjlok 60% nilainya pada 2024, yang menjadi tahun terburuk sepanjang sejarah perusahaan tersebut.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jalan Ninja Cari Cuan Dari AI Bersama Bank Mega