Bukan Ekonomi, Ini Ciri-Ciri Negara Maju Zaman Sekarang

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 15/08/2025 13:20 WIB
Foto: Suasana jalan lengang di kawasan Bunderan Senayan menuju sudirman, Jakarta, (1/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada cara khusus untuk mengukur kemajuan suatu negara. Bos raksasa chip Nvidia, Jensen Huang mengatakan faktornya bisa dilihat dari banyaknya Graphics Processing Unit (GPU).

"Jadi Jensen Huang pernah bilang untuk melihat satu negara maju atau enggak dari banyaknya GPU di negara itu. Ya mudah-mudahan Indonesia termasuk salah satu negara maju 2045," kata Enterprise Business Country Manager Nvidia, Andry Gunawan dalam Graduation Day Laskar AI 2025, di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Jensen Huang adalah CEO Nvidia, perusahaan produsen GPU yang menjadi komponen utama di balik perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan AI membuat Huang menjadi salah satu orang terkaya dunia, dengan aset nyaris mencapai Rp 2.500 triliun.


Namun GPU pun baru bisa digunakan jika ada talentanya. Hal ini pun berlaku untuk raksasa chip seperti Nvidia.

"Jadi Nvidia GPU itu terpakai kalau ada talentnya. Jadi kalau enggak ada talentnya enggak terpakai," jelasnya.

Andry juga meyakini Indonesia merupakan negara yang berpotensi terkait talenta. Selain itu juga banyak pihak yang ingin investasi di negara ini karena banyaknya pusat data di dalam negeri.

"Dan dengan banyak GPU, termasuk banyak talenta, banyak startup yang akan timbul, ya kita berharap yang terbaik," kata Andru.

Nvidia diketahui sebagai raksasa chip asal Amerika Serikat (AS). Andry mengklaim chip buatan perusahaannya bisa jadi lebih cepat dari yang dikeluarkan kompetitor.

Raksasa chip itu juga cukup sering mengeluarkan chip, mencapai dua kali setiap tahunnya. Bahkan banyak kliennya yang merasa tertinggal padahal baru membeli chip Nvidia.

"Nah dibaliknya itu ada teknologi AI juga berkembang. Sekarang sudah ada empat fase teknologi AI. Dari mulai perception AI, naik ke generative AI, kita bikin prompt, bisa musik, movie," jelasnya.

Berikutnya adalah agentive AI, ini adalah fase saat kita bisa membuat agent untuk mencari informasi. Terakhir adalah physical AI dengan bentuknya robotik.

Dengan perkembangan teknologi, Nvidia berupaya mengikuti dengan superchip. Misalnya seri Blackwell GB200, yang memiliki power besar.

"Dengan teknologi-teknologi itu Nvidia catchup dengan super chipnya juga, dengan teknologi terbarukan," tutur Andry.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dunia Tercengang, Nvidia Jadi Perusahaan USD 4 Triliun Pertama