Rekening Warga RI Ludes Rp 476 Miliar Gara-gara Scam dan Spam

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
08 August 2025 13:10
Marak Penipu WA Kuras Rekening, Kominfo Bongkar Modusnya
Foto: Infografis/ Marak Penipu WA Kuras Rekening, Kominfo Bongkar Modusnya/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Kerugian finansial yang ditimbulkan dari penipuan siber nilainya cukup besar. Hal tersebut diungkap oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria.

Nezar menuturkan kerugian finansial yang diakibatkan oleh penipuan siber terjadi selama periode November 2024 hingga Januari 2025. Ia menyebutkan 64% spam terjadi di kanal seluler, dengan lebih dari separuhnya (50%) menggunakan modus malware dan penipuan lewat SMS.

Adapun kerugian finansial karena kejahatan siber ini mencapai angka yang cukup fantastis, angkanya mencapai Rp 476 miliar hanya dalam waktu singkat.

"Itu waktu yang sangat singkat saya kira, kurang lebih 3 bulan. Kerugian finansial dibuat kejahatan siber ini mencapai angka yang cukup fantastis, hampir setengah triliun, 476 miliar rupiah hanya dalam waktu yang singkat," ujar Nezar dalam sambutan di acara 'AI untuk Kita Semua' di Kantor Indosat, Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Sampai dengan pertengahan tahun ini sudah ada 1,5 juta laporan penipuan digital yang dicatat Komdigi. Angka-angka ini menurutnya bukan sekedar statistik, tapi sebuah peringatan bahwa harus ada tindakan cepat untuk mengatasinya.

"Untuk itu pemerintah berkomitmen penuh menciptakan ruang digital yang aman, bersih, dan berjaya bagi seluruh masyarakat," kata Nezar.

Untuk mengatasi persoalan penipuan digital, Komdigi bekerjasama dengan industri, salah satunya Indosat Ooredoo Hutchison, agar masyarakat dapat perlindungan dari scam dan spam yang marak terjadi.

Pada kesempatan yang sama, Indosat Ooredoo Hutchison meluncurkan fitur anti-spam canggih yang mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI), yang diberi nama Vision AI.

Vision AI memiliki kemampuan yang mendeteksi ancaman secara virtual secara real-time, tanpa campur tangan manusia, serta memberi peringatan dini atas potensi risiko.

CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha menegaskan bahwa Vision AI dibangun di dalam negeri, menggunakan teknologi canggih dari GPU Nvidia Blackwell di AI Factory milik Indosat yang berlokasi di Indonesia.

"Ini adalah sesuatu yang dibangun di Indonesia untuk Indonesia. Bukan produk impor, bukan hasil resell dari luar. Dan semuanya dilatih di sini, oleh talenta Indonesia," ujar Vikram dalam kesempatan yang sama.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenali Tanda Penipuan Wangiri, Sudah Banyak Makan Korban

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular