Jangan Tergantung Teknologi Luar Negeri, Begini Bahayanya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
14 August 2025 13:50
Lintasarta Buat Laskar AI Kerja Bareng Nvidia dan Dicoding. (CNBC Indonesia/Intan)
Foto: Lintasarta Buat Laskar AI Kerja Bareng Nvidia dan Dicoding. (CNBC Indonesia/Intan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak studi menyebutkan kebutuhan talenta digital Indonesia cukup banyak. Mengutip laporan McKinsey, Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital pada 2030 mendatang.

Sayangnya kebutuhan itu belum bisa dipenuhi sepenuhnya oleh pasokan dari dalam negeri. Dikhawatirkan hal ini bisa berpotensi membuat kebutuhan akan talent digital luar Indonesia meningkat.

"Dalam arti kebutuhan kita itu tidak bisa dipenuhi oleh lokal, kampus, berbagai macam pusat pelatihan, dari pemerintah, private sector, tidak cukup," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam acara Laskar AI, di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

"Yang kita khawatirkan adalah justru diperlukan oleh talenta-talenta dari luar. Nah ini yang menjadi PR," dia menambahkan.

Dia mengatakan Komdigi menyiapkan program terkait talenta digital. Namun fokusnya kepada kampus-kampus, yang juga menyediakan terkait riset.

Harapannya dengan penambahan talenta digital bukan hanya jadi pasar untuk solusi yang berasal dari luar negeri. Namun Boni mengatakan Indonesia bisa memiliki kedaulatan AI.

"Tapi pada akhirnya kita harus punya environment, ekosistem. Sehingga dasar data itu juga berasal dari kita. Kalau menggunakan mesin dari luar, sebenarnya data tersebut terpencar ke mana-mana. Ada bias karena input dari berbagai negara lain," jelas Boni.

Sementara itu, Lintasarta baru saja menggelar program pengembangan talenta digital AI. Bertajuk Laskar AI, program ini berfokus mengembangkan diri di bidang AI.

Laskar AI telah dimulai sejak Februari dan Juli 2025 dan pada tahap akhir meluluskan 412 orang. Semua siswa menghasilkan 110 proyek untuk berbagai macam use case di dunia sehari-hari.

Bayu Hanantasena, President Director & CEO Lintasarta mengatakan program ini bukan sebagai akhir. Namun awal mula bagi para peserta untuk bisa menciptakan solusi yang bermanfaat.

"Ilmu yang sudah didapat, kemampilan yang sudah dilatih, serta networking yang sudah dibangun di Plaskare AI adalah bekal kalian. Bekal berharga untuk terus berinovasi dan menciptakan solusi yang membawa manfaat," kata Bayu.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cari Kerja Sekarang Susah, Ini Profesi Paling Dibutuhkan di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular