
6,8 Juta Akun WhatsApp Diblokir, Korbannya Sudah Banyak

Jakarta, CNBC Indonesia - Penipuan online lewat WhatsApp banyak memakan korban. Hal ini menjadi perhatian layanan pesan singkat di bawah naungan Meta tersebut.
Dikutip dari laman resmi Meta Newsroom, WhatsApp dilaporkan telah memblokir 6,8 juta akun terkait penipuan dalam 6 bulan terakhir.
WhatsApp menyebut penipuan di platformnya menargetkan korban di seluruh dunia. Modusnya penipuan yang terdeteksi beragam, mulai dari investasi mata uang kripto bodong hingga skema piramida.
Kerugian yang dialami korban juga signifikan, mulai dari pencurian data hingga pembobolan saldo rekening.
WhatsApp mengatakan umumnya penipuan bermula dari pesan teks atau aplikasi kencan, lalu pindah ke media sosial, aplikasi pesan singkat, hingga akhirnya ke transaksi di platform mata uang kripto.
Bukan cuma lewat pesan teks pribadi, banyak pula penipu yang berkeliaran di WhatsApp Group. Untuk itu, selain melakukan pemblokiran akun terkait penipuan, WhatsApp turut menelurkan fitur baru untuk membasmi kampanye penipuan di WhatsApp.
WhatsApp meluncurkan tool keamanan baru yang memberikan informasi khusus ketika seseorang yang tidak ada di kontak menambahkan pengguna ke WhatsApp Group baru yang tidak dikenal.
"Ini akan mencakup informasi penting tentang grup dan tips untuk tetap aman. Dari sana, Anda dapat keluar dari grup tanpa perlu melihat obrolan," dikutip dari laman Meta Newsroom, Jumat (8/8/2025).
Jika merasa mengenali grup tersebut setelah melihat informasi keamanan, pengguna dapat memilih untuk melihat obrolan untuk konteks lebih lanjut. Namun, notifikasi dari grup akan dibungkam hingga pengguna memutuskan tetap ingin bergabung.
Tak cuma lewat WhatsApp Group, penipu juga mungkin menginisiasi interaksi pribadi melalui chat personal di WhatsApp.
"Kami terus menguji pendekatan baru untuk memperingatkan orang agar berhenti sejenak sebelum berinteraksi. Misalnya, kami sedang menjajaki cara untuk memperingatkan pengguna saat memulai obrolan dengan seseorang yang tidak ada dalam kontak," tulis pihak WhatsApp.
Cara Menghindari Penipu WhatsApp
WhatsApp mengingatkan agar pengguna berhati-hati saat ada orang yang tak dikenal melempar undangan ke WhatsApp Group atau memulai obrolan di chat personal.
Terlebih, jika orang tak dikenal itu menawarkan peluan investasi dengan risiko rendah dan hasil maksimal. Modus lainnya, hindari ketika ada orang asing yang menakut-nakuti dengan tunggakan tagihan.
"Realitanya, seringkali modus-modus itu dilancarkan para penipu yang ingin mengeksploitasi kebaikan, kepercayaan, dan keinginan pengguna untuk membantu. Penipu juga memanfaatkan ketakutan orang untuk menjerat korban," tulis WhatsApp.
Secara spesifik, berikut 3 tips dari WhatsApp untuk menghindari penipu:
- Ambil jeda sebelum merespons chat dari orang. Pikirkan apakah Anda mengenali nomor yang mengontak Anda atau tidak.
- Pertanyakan apakah permintaan orang tersebut masuk akal. Apakah tawaran yang diberikan tampak memberikan iming-iming yang berlebihan? Apakah orang itu meminta uang, kode PIN, atau gift card? Apakah orang itu meminta Anda mengambil keputusan dengan tergesa-gesa? Ini merupakan tanda-tanda penipuan dan sebaiknya diabaikan.
- Verifikasi identitas orang asing yang menghubungi Anda. Apakah orang itu adalah teman atau keluarga? Jika mereka menyamar, coba verifikasi lewat platform lain yang digunakan teman atau keluarga.
Nah, itu dia informasi terkait maraknya penipuan di WhatsApp, tool keamanan baru dari WhatsApp, serta cara menghindari modus penipu yang sudah banyak menjerat korban. Semoga kita semua terlindungi dari modus penipuan!
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada Missed Call dari Nomor Ini, Jangan Pernah Telepon Balik!