Gerakan Boikot Spotify Menggema, Ternyata Ini Alasannya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
04 August 2025 15:05
Spotify. (REUTERS/Brendan McDermid/File Photo/File Photo)
Foto: Spotify. (REUTERS/Brendan McDermid/File Photo/File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah Daniel Ek, CEO Spotify berinvestasi pada sebuah perusahaan pertahanan asal Eropa ditanggapi panas oleh para musisi. Sejumlah nama musisi memutuskan hengkang dari platform musik tersebut.

Helsing merupakan perusahaan yang bergerak di bidang AI untuk terintegrasi dengan pesawat tempur seperti HX-2 AI Strike Drone.

Menurut Helsing, perusahaannya didirikan untuk membantu melindungi nilai demokrasi dan masyarakat terbuka. Selain juga menempatkan etika menjadi inti dari pengembang teknologi pertahanan.

Sementara keterlibatan Daniel Ek dengan Helsing sebenarnya sudah terjadi sejak awal 2021. Saat itu dia melalui perusahaan investasi pribadi Prima Materia berinvestasi hampir US$115 juta (Rp 1,8 triliun) dan bergabung dengan dewan direksi.

Kemudian Juni lalu, Daniel Ek mengumumkan perusahaannya memimpin putaran pendanaan pribadi untuk Helsing. Investasi itu senilai hampir US$700 juta (Rp 11,4 triliun).

"Helsing berada di posisi unik terkait kepemimpinannya pada AI menghadirkan kapabilitas penting dalam inovasi pertahanan di semua domain," kata dia dalam pernyataannya, dikutip dari Los Angeles Times, Senin (4/8/2025).

Langkah itu akhirnya membuat Deerhoof, King Gizzard & the Lizzard Wizard dan Xiu Xiu menarik musik mereka dari Spotify setelah investasi itu terjadi.

Pendiri band Deerhoof, Greg Saunier menegaskan tidak butuh waktu lama memutuskan keluar dari Spotify. Langkah ini juga bukan pengorbanan besar bagi mereka.

"Setiap kali seseorang mendengarkan musik kami di Spotify, apakah ada satu dolar lagi untuk membuat yang kami saksikan di Gaza lebih sering dan menguntungkan," jelasnya.

Meski begitu, Los Angeles Times mencatat tidak ada dampak besar bagi pendapatan kuartalan Spotify saat band kecil menarik katalognya dari platform tersebut. Bahkan juga menggeser aplikasi dari dominasinya.

Namun yang terjadi adalah menginspirasi orang lain melakukan hal yang sama. band avant-garde Xiu Xiu mengumumkan tengah menghapus semua musiknya dari Spotify.

"Kami sedang berupaya menghapus semua musik kami dari portal Spotify sekarang yang penuh kekerasan. Silahkan batalkan langganan Anda," jelas band tersebut.

Label elektronik Amsterdam Kalahari Oyster Cult juga punya alasan serupa untuk tidak berkontribusi pada orang yang mendukung alat perang, pengawasan dan kekerasan. Begitu juga band rock Australia King Gizzard &the Lizzard Wizzard mengatakan menarik puluhan album mereka dari Spotify.

"Saya tidak menyebut diri sebagai aktivis, namun terasa seperti keputusan untuk setiap pada diri sendiri. Kami lihat band lain yang kami kagumi pergi dan sadar tidak ingin musik kami ada di sana sekarang," jelas vokalis Stu Mackenzie.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Kakek' Spotify Laku Rp 3,43 Triliun, Pembeli Ungkap Mau Dibuat Apa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular