Startup Tak Terkenal Bikin Heboh, Mendadak Dapat Proyek Rp 163 Triliun

Redaksi, CNBC Indonesia
04 August 2025 16:20
Palantir Technologies. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP)
Foto: Palantir Technologies. (AFP/FABRICE COFFRINI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Palantir Technologies menjadi sorotan belakangan ini. Startup yang relatif tak terkenal itu tiba-tiba berhasil mengambil peran penting dalam pemerintahan Donald Trump.

Sepanjang 2025, Palantir telah menaikkan valuasinya sebesar 2 kali lipat. Menurut laman Companies Market Cap, Palantir menduduki posisi ke-24 sebagai perusahaan paling bernilai di dunia dengan kapitalisasi pasar US$364,06 miliar (Rp5.968 triliun).

Dikutip dari CNBC International, Senin (4/8/2025), Palantir telah meneken kontrak dengan militer AS senilai US$10 miliar (Rp163 triliun) untuk memenuhi kebutuhan perang hingga dekade berikutnya.

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Palantir akan membantu militer AS mengefisiensikan waktu sambil bersiap menghadapi ancaman, dengan menggabungkan 75 total kontrak menjadi satu kesepakatan perusahaan.

Kesepakatan ini menciptakan kerangka yang komprehensif bagi kebutuhan data dan software militer AS di masa depan. Dalam rilisnya, disebutkan bahwa kesepakatan ini membuat pemerintah memiliki fleksibilitas yang lebih mumpuni dalam melakukan belanja militer.

Kesepakatan ini makin memperkuat peran perusahaan dalam upaya pemerintah AS untuk menekan efisiensi biaya dengan menggunakan perangkat kecerdasan buatan (AI) dalam pemerintahan Trump.

Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) Trump telah memangkas sejumlah karyawan dan program-program dalam upaya untuk mengekang pengeluaran.

Co-founder dan CEO Palantir Alex Karp sejauh ini dikenal vokal menyuarakan komitmennya untuk menjaga kepentingan AS dan mengedepankan kemampuan AI untuk melawan musuh.

Pada awal tahun ini, Palantir mengirimkan dua sistem pertama bertenaga AI dalam kontrak senilai US$178 juta (Rp2,9 triliun) dengan Angkatan Darat AS. Pada Mei 2025, Departemen Pertahanan AS meningkatkan kontrak Maven Smart Systems untuk meningkatkan kemampuan AI sebesar US$795 juta (Rp13 triliun).


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Startup Ini Awetkan Sel Telur Anda Untuk Dipakai Kemudian Hari, Gratis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular