Google Sudah Ditinggal, Aplikasi Penggantinya Makin Menjamur

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
29 July 2025 17:40
FILE PHOTO: A logo is pictured at Google's European Engineering Center in Zurich, Switzerland July 19,  2018   REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo
Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Apple, hingga startup yang didukung Nvidia, berlomba-lomba menghadirkan alternatif mesin pencari dan browser baru untuk menggantikan Google. Dalam hal ini, masing-masing mengandalkan kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Terbaru, Microsoft meluncurkan fitur anyar bernama "Copilot Mode" di browser Edge miliknya. Fitur ini mengandalkan AI untuk membantu pengguna menjalankan tugas, mengatur pencarian berdasarkan topik, hingga membandingkan hasil dari semua tab yang terbuka tanpa harus berpindah-pindah.

Copilot juga menggabungkan fungsi pencarian, percakapan, dan navigasi dalam satu kolom input, bahkan bisa digunakan dengan perintah suara, demikian dikutip dari Reuters, Selasa (29/7/2025).

Ke depan, fitur ini akan diperluas untuk dapat mengakses riwayat browsing dan kredensial pengguna, yang memungkinkan pengguna melakukan tugas lebih kompleks seperti memesan tiket atau menyusun jadwal. Microsoft memastikan fitur ini hanya aktif bila diizinkan, serta akan menunjukkan indikator visual saat bekerja di latar belakang.

Pembaruan ini hadir di tengah gelombang peluncuran berbagai alat pencarian daring yang didukung AI oleh perusahaan teknologi.

Apple misalnya, yang dikabarkan tengah menjajaki rencana mengakuisisi Perplexity, mesin pencari berbasis AI yang digadang-gadang menjadi pesaing serius Google.

Meski belum ada negosiasi langsung dengan manajemen Perplexity, laporan Bloomberg menyebut diskusi internal sudah dilakukan Apple, mengikuti jejak Meta yang sebelumnya juga disebut tertarik membeli startup tersebut.

Perplexity sendiri belakangan terus mencuri perhatian. Selain mengembangkan browser Comet yang berfokus pada AI, startup yang didukung Nvidia itu baru menyelesaikan pendanaan dengan valuasi mencapai US$14 miliar.

Bahkan, Apple dilaporkan ingin mengintegrasikan teknologi Perplexity ke dalam Safari, langkah yang dapat mengancam kerja sama jangka panjangnya dengan Google, yang selama ini membayar mahal agar menjadi mesin pencari default di perangkat Apple.

Google Mulai Ditinggal

Langkah agresif Apple dan Microsoft ini sejalan dengan perubahan besar dalam kebiasaan pencarian informasi di internet. Sebuah laporan gabungan dari The Verge, Vox Media Research, dan Two Cents Insights menunjukkan tren pergeseran preferensi pengguna dari Google ke chatbot AI dan komunitas digital.

Dalam survei terhadap 2.000 pengguna internet di AS, sebanyak 42% responden menganggap Google makin tidak berguna, dan 52% menyatakan telah beralih ke AI atau platform seperti TikTok untuk mencari informasi. Mayoritas juga menilai hasil pencarian Google terlalu banyak diisi konten bersponsor yang tidak relevan.

Fenomena ini paling terasa di kalangan Gen Z dan milenial, dengan 61% dan 53% dari masing-masing kelompok mengaku lebih mengandalkan AI untuk mencari topik tertentu dibandingkan Google.

Terpisah, laporan SearchEngineLand menyebutkan pangsa Google turun di bawah 90%. Fenomena itu terjadi selama tiga bulan terakhir, yang dilaporkan pada Januari 2025.

Baru kali ini pangsa pasarnya anjlok drastis, setelah awal tahun 2015 lalu, dikutip dari 9to5Google.

Namun mesin pencarian seangkatan Google masih bertumbuh meski cukup sedikit. Ini terjadi pada Bing, Yahoo, dan Yandex.

Bukan hanya AI generatif yang mendisrupsi dominasi Google, kehadiran TikTok juga membuat banyak orang beralih dari Google Search. Aplikasi berbagi video itu menyasar pengguna dengan usia yang lebih muda.

TikTok juga telah melakukan pengujian link dari aplikasinya ke Google Search. Sumber pencarian di Search juga telah menampilkan yang berasal dari TikTok sejak awal 2024.

Pasar kini dipenuhi dengan berbagai pilihan alat pencarian berbasis AI. Selain Perplexity dan ChatGPT dari OpenAI, muncul pula nama-nama seperti iAsk.Ai, Komo AI, Brave Search, Andi Search, hingga You.com.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Google Kena Kasus Baru, Kerajaan Bisnisnya Bisa Runtuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular