
Bisnis Telkomsel Laku Keras, Dipakai Perbankan hingga Pariwisata

Jakarta, CNBC Indonesia - Telkomsel Enterprise memiliki sejumlah solusi yang telah digunakan banyak pihak di Indonesia. Beberapa di antaranya berasal dari dunia perbankan hingga pariwisata.
Salah satunya ada DigiAds. Solusi tersebut menghadirkan pesan layanan keuangan yang menjangkau pengguna dengan tepat, termasuk mereka yang sulit dijangkau.
Solusi ini sudah digunakan oleh bank digital Allobank. VP Digital Wholesale and Interconnect Telkomsel, Arief Pradetya menjelaskan kata kuncinya adalah cara menjangkau dengan luas dan efisien.
Pihaknya berdiskusi dengan Allobank, konsumen seperti apa yang diinginkan bank tersebut. Sebab tiap bank punya targetnya tersendiri dengan keunikannya.
"Jadi kita mencoba mencari di mana pelanggan-pelanggan Telkomsel yang cocok dengan karakter pelanggan yang diinginkan oleh Allobank. Dengan segala kelebihan dari produk yang dumiliki. Kita banyak berdiskusi, dan akhirnya kita build modelnya," kata Arief di kantor Telkomsel, Kamis (24/7/2025).
Dari model tersebut dicari yang cocok dan keunikan Allobank. Berikutnya DigiAds menggunakan berbagai media menyampaikan iklan terkait Allobank.
Iklan yang ditampilkan juga disesuaikan dengan tipikal pelanggan. Termasuk produk apa dari klien mereka yang cocok dengan para konsumen.
"Jadi akhirnya iklannya jadi personalized, bukan cuman targeted tapi juga personalized," dia menjelaskan.
Selain itu ada juga Msight yang digunakan Dinas Pariwisata Sumatera Barat. Solusi ini menghadirkan analisa data terkait pergerakan wisatawan secara akurat dan riil-time.
Alfian Manullang, VP Data Solutions and Digital Financial Service Telkomsel, data yang mereka kumpulkan sesuai dengan kebutuhan dan UU Pelindungan Data Pribadi. Memastikan pula data pengguna sangat dilindungi.
"Data-data itu diolah, jadi tadi demografinya, segmennya, kebiasaannya. Dan itu pola pergrakannya, kunjungannya," jelasnya.
Sebelumnya Dinas Pariwisata Sumatera Padang mengumpulkan data secara manual. jadi ada beberapa yang sulit dinilai dan tidak akurat.
"Dengan data-data yang kita peroleh dari Telkomsel, karena penetrasi seluler lebih dari 100%. Artinya pergerakan mobility bisa mewakili," ucap Alfian.
Namun diakuinya data tersebut masih kurang. Telkomsel kemudian melakukan survei melalui tSurvey untuk informasi yang lebih luas lagi.
"(Yang dicari), spending mereka berapa berapa sih tiket pesawat atau tiket bus yang mereka keluarkan, berapa banyak penginapan hotel, akomodasi, berapa banyak mungkin souvenir yang mereka belanjakan selama traveling di Sumatera Barat, mungkin laundry dan lain-lain ya," kata Alfian.
Terakhir adalah IoT Intank. Klien yang menggunakan ini adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV dalam pengelolaan logistik tangki secara riil time.
"Fundamentalnya adalah bagaimana kita bisa melakukan real-time monitoring terhadap stock yang dimiliki teman-teman PTPN, yaitu minyak kepala sawit," ungkap GM Enterporise Platform IoT and Network Infrastructure Telkomsel, Gian Wijoyo.
Dia mengatakan soal IoT yang paling penting didukung jaringan yang tepat. Jadi pihak Telkomsel memastikan solusi Intank bisa diandalkan secara jaringan dan menyesuaikan kondisi lapangan.
IoT Telkomsel memiliki tahapan yang disebut 3i, informatif, insight, dan intelligent. Jadi menggunakan sensor dengan riil time memiliki informasi yang lengkap dan presisi, serta diberikan secara konsisten.
Berikutnya informasi yang didapatkan memiliki insight soal stok yang dimiliki. Dengan begitu bisa melakukan monitoring secara masif.
"Ketiga, bagaimana kita bisa deliver intelligence. Jadi dari insight diberikan bisa menjadi satu masukkan yang memang cukup menarik dan cukup bisa cepat mengambil keputusan, apabila memang butuh diintervensi terkait dengan perubahan tren yang terjadi dalam IoT," jelas Gian.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Medsos, Pelanggan Telkomsel Lapar Data Buat Ini Selama Ramadan
