Profesi Ini Rawan PHK Massal, Segera Ganti Pekerjaan Sebelum Telat

Redaksi, CNBC Indonesia
21 July 2025 19:00
INFOGRAFIS, 7 Perusahaan Kripto yang Lakukan PHK Massal
Foto: Infografis/ 7 Perusahaan Kripto yang Lakukan PHK Massal/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak profesi yang akan terdampak di masa depan gara-gara perkembangan sistem kecerdasan buatan (AI) yang kian masif. Bahkan, beberapa profesi diprediksi akan lenyap lebih cepat.

CEO Preplexity Aravind Srinivas meramalkan akan ada revolusi total dalam dunia kerja di masa mendatang. Ia mengatakan browser berbasis AI, Comet, yang tengah dikembangkan perusahaan akan mengotomasi beberapa pekerjaan, dimulai dari divisi perekrutan dan bantuan eksekutif.

Perplexity yang digadang-gadang sebagai pengganti mesin pencari Google, ternyata memiliki ambisi lebih besar ketimbang menghadirkan mesin pencari berbasis AI.

Melalui Comet, perusahaan berencana membangun agen AI serba otomatis untuk menyelesaikan banyak tugas sekaligus dari ujung-ke-ujung.

Dalam kunjungannya baru-baru ini ke podcast "Decoder" di The Verge, Srinivas mengatakan bahwa browser adalah titik masuk yang logis karena sudah menjadi pusat keseharian setiap pekerja.

Dengan menggabungkan akses aman ke aplikasi seperti Gmail, Google Kalender, dan Google Spreadsheet, Comet dapat mengelola semuanya, mulai dari mencari kandidat pekerja baru hingga menjadwalkan rapat.

Srinivas menguraikan contoh perekrutan otomatis. Dimulai dari AI menemukan kandidat yang berkualifikasi di LinkedIn, menulis email yang disesuaikan, memantau balasan, dan mengatur janji wawancara. Semuanya dilakukan secara mandiri oleh agen AI.

Manusia Digantikan Robot

Tingkat otomatisasi ini bukan hanya tentang kenyamanan. Srivinas meramalkan pergeseran paradigma dalam pekerjaan kerah putih (white collar).

Tugas-tugas yang dulunya dilakukan secara manual selama berhari-hari atau berminggu-minggu dapat disederhanakan menjadi satu perintah AI. Srinivas melihat peran manusia berevolusi dari eksekusi tugas hingga penentuan hasil, yang secara efektif mengubah para profesional menjadi orkestrasi AI.

Hal yang sama berlaku untuk asisten eksekutif. Dengan akses berbasis browser, Comet dapat secara otomatis menyelesaikan bentrokan kalender, menangani komunikasi, dan memberikan ringkasan rapat.

Srivinas menjelaskan bahwa metode ini bukan tentang mengerjakan tugas, melainkan untuk menyelesaikan pekerjaan, dikutip dari TechTimes, Senin (21/7/2025).

Produktivitas atau Petaka? 

Menurut Gizmodo, Srinivas memperkirakan model bahasa besar (LLM) generasi berikutnya seperti GPT-5 atau Claude 4.5 akan segera hadir, dan alur kerja serba otomatis dapat diakses pada awal tahun depan.

"Saya yakin dalam waktu 6 bulan hingga 1 tahun dari sekarang, [AI] dapat mengerjakan semua hal," kata dia.

Jika estimasi Srinivas akurat, akan terjadi disrupsi besar-besaran pada profesi perekrutan, HR, dan admin, di 2026 mendatang.

Di masa depan, Srinivas membayangkan Comet berkembang dari sebuah alat menjadi sistem operasi peramban, tempat proses AI berjalan di latar belakang.

Pengguna akan menjalankan beberapa tugas tertentu, lalu melakukan hal lain sementara AI mengerjakannya. Peningkatan otomatisasi yang berkelanjutan ini mengubah produktivitas menjadi berkelanjutan dan pasif, menurut Srinivas.

Srinivas menawarkan visi utopis, yakni AI membebaskan manusia untuk berekreasi dan berinovasi. Namun, ada opini lain yang menunjukkan potensi ancaman massal.

Bagi jutaan profesional, otomatisasi mungkin mewakili lebih dari sekadar efisiensi, tetapi berdampak pada hilangnya pekerjaan.

Bagi CEO Anthropic, Dario Amodei, AI dapat melampaui apa yang dapat dilakukan manusia pada tahun 2027. Namun, hal ini akan berjalan tanpa konsekuensi apa pun, termasuk ketergantungan penuh pada robotika AI.

Sementara itu, CEO Alphabet, Sundar Pichai, memiliki pendapat berbeda. Ia mengatakan bahwa AI tidak akan menghilangkan pekerjaan. Sebaliknya, AI akan menciptakan pekerjaan. Pichai yakin bahwa kekhawatiran PHK akibat AI tidak akan terjadi.

Bagaimana menurut Anda?


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masa Depan Suram, Ancaman PHK Massal Menghantui

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular