Markas Mafia Raksasa di Dekat RI Terungkap, Kondisinya Memprihatinkan
Jakarta, CNBC Indonesia - Markas mafia penipuan online (scam center) di Myanmar kian menjamur. Padahal, pada Februari 2025, sudah dilakukan penindakan keras berskala besar terhadap scam center di negara tetangga Indonesia tersebut.
Melalui citra satelit yang dilaporkan Nikkei, tampak jelas bahwa pembangunan scam center di Myamnar belum berakhir. Testimoni dari saksi mata mengungkap sindikat penipuan yang tumbuh subur.
Seorang pria dari Asia Selatan mengaku disekap selama 6 bulan di KK Park, salah satu pusat penipuan terbesar di Myanmar. Ia membagikan pengalaman tak menyenangkan selama berada di dalam fasilitas tersebut.
"Di dalam rasanya seperti penjara," kata dia, dikutip dari Nikkei, Senin (14/7/2025).
Ia dipaksa terlibat dalam penipuan dengan modus pendekatan romantis ke korban, membujuk korban agar mau membayar sejumlah uang atas dasar cinta.
Kondisi di dalam scam center memprihatinkan. Ia tinggal bersama 7 orang lainnya dalam ruangan sempit. Mereka bekerja selama 16 jam setiap harinya.
Tak jarang ia dan para pekerja paksa lainnya mengalami tindakan kekerasan dari para supervisor. Menurut penuturan sumber dari Asia Selatan tersebut, seorang supervisor pernah menyerangnya dengan sepatu boot.
Pekerja lainnya pernah diseret ke sebuah ruangan dan dipukuli hingga tak bisa berdiri.
Komplek kriminal lainnya juga bermunculan di sepanjang perbatasan Myanmar-Thailand. Dengan membandingkan foto satelit dengan catatan resmi dan mewawancarai para ahli, Nikkei mengidentifikasi dugaan basis penipuan di dalam dan sekitar Myawaddy, negara bagian Kayin, Myanmar.
Kasino Jadi Markas Penipu
Pada pertengahan 2010, perusahaan-perusahaan berbasis China mulai mengembangkan komplek kasino di area tersebut. Ketika pandemi Covid-19 meruntuhkan industri kasino, banyak fasilitasnya yang diubah menjadi markas penipuan online alias scam center.
Dalam waktu singkat, jumlah scam center terus meningkat. Setidaknya ada 16 scam center yang telah didokumentasikan. Ada 8 scam center yang pembangunannya tetap berlanjut, meski sudah ada penindakan keras pada awal tahun ini.
Perdagangan Manusia
Menurut sejumlah laporan, ada banyak orang asing yang diperdagangkan dan disekap dalam fasilitas-fasilitas penipuan untuk bekerja sebagai penipu.
Salah satunya warga dari Jepang. Pada Februari 2025, seorang pelajar SMA di Jepang mengatakan telah disekap di Myanmar dan akhirnya diselamatkan. Ia lalu ditangkap atas dugaan penipuan.
Menurut pemerintah militer Myanmar, sejak Oktober 2023 hingga Juni 2025, otoritas telah mendeportasi sebanyak 66.000 warga asing yang tinggal di negaranya secara ilegal untuk berpartisipasi dalam aktivitas penipuan dan judi.
Citra satelit di Taman Huanya yang digeledah pada awal tahun ini, menunjukkan bahwa atap merah sebuah bangunan besar hampir selesai. Citra satelit tersebut diambil dari Maret dan Mei 2025.
"Semua kecuali satu komplek [penipuan] tampaknya beroperasi seperti biasa [setelah tindakan keras pada awal tahun ini]," kata Eric Heintz, analis global di International Justice Mission, organisasi non-profit asal AS yang mendukung orang-orang yang telah kabur dari scam center.
(fab/fab)