Pengganti WhatsApp Buatan Pemerintah Siap Meluncur

Redaksi, CNBC Indonesia
25 June 2025 13:35
Men pose with smartphones in front of displayed Whatsapp logo in this illustration September 14, 2017. REUTERS/Dado Ruvic
Foto: Logo Whatsapp (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - WhatsApp dan Telegram selama ini menjadi dua aplikasi pesan singkat yang ramai digunakan masyarakat untuk berinteraksi di ruang digital.

Sebentar lagi, keduanya akan kehadiran pesaing yang tak biasa. Pemerintah Rusia akan menggenjot pengembangan aplikasi pengganti WhatsApp dan Telegram.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani aturan baru yang memberi otorisasi terhadap pengembangan aplikasi pesan singkat yang dibekingi pemerintah.

Aplikasi itu juga akan terintegrasi dengan berbagai layanan pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari upaya Rusia untuk mereduksi ketergantungan dengan platform asing seperti WhatsApp dan Telegram, dikutip dari Reuters, Rabu (25/6/2025).

Rusia sudah lama menetapkan sikap untuk menggenjot kedaulatan digital dengan mempromosikan layanan-layanan buatan lokal. Upaya mengganti peran platform asing kian krusial setelah perusahaan-perusahaan AS ramai mencabut layanan mereka dari Rusia, menyusul invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022 silam.

Otoritas Rusia mengatakan aplikasi pesang singkat yang dibekingi pemerintah akan memiliki fungsi-fungsi yang tersemat pada WhatsApp dan Telegram.

Namun, hal ini juga memicu kontroversi. Para pengkritik pemerintah mengatakan Rusia berupaya meningkatkan kontrol terhadap privasi dan kebebasan berekspresi masyarakatnya melalui aplikasi tersebut.

Mikhail Klimarev yang merupakan direktur organisasi hak digital masyarakat, Internet Protection Society, mengumbar prediksinya bahwa pemerintah Rusia akan memperlambat kecepatan akses WhatsApp dan Telegram untuk mendorong masyarakat beralih ke aplikasi baru nantinya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Telegram Kena Kasus Baru, Tetangga RI Tindak Keras

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular