Petaka Trump Dimulai, Raksasa Teknologi Dirombak Habis-habisan

Redaksi, CNBC Indonesia
13 January 2025 21:00
Mantan Presiden Barack Obama berbincang dengan Presiden terpilih Donald Trump sebelum pemakaman kenegaraan mantan Presiden Jimmy Carter di Katedral Nasional Washington di Washington, Kamis, 9 Januari 2025. (AP/Jacquelyn Martin)
Foto: Mantan Presiden Barack Obama berbincang dengan Presiden terpilih Donald Trump sebelum pemakaman kenegaraan mantan Presiden Jimmy Carter di Katedral Nasional Washington di Washington, Kamis, 9 Januari 2025. (AP/Jacquelyn Martin)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang pelantikan Donald Trump, raksasa teknologi sudah siap-siap berbenah diri. Meta Platforms (Facebook, Instagram, WhatsApp) dan Amazon kompak mengurangi program keberagaman (diversity program).

Pasalnya, perlawanan kubu konservatif yang digawangi Partai Republik terhadap inisiatif keberagaman dalam lingkungan kerja makin kencang.

Setidaknya ada 6 raksasa AS yang terdeteksi telah memodifikasi kebijakan internal dalam mendorong perwakilan ras dan etnis di dalam perusahaan.

Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk di antara 25 perusahaan yang menerima surat pemegang saham publik sejak tahun 2021 yang mengklaim program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) mereka merupakan diskriminasi ilegal dan pelanggaran tugas direktur kepada investor.

Gerakan untuk menggenjot kebijakan inkusivitas di dalam perusahaan didorong protes melawan kasus pembunuhan yang dilakukan polisi terhadap George Floyd dan warga kulit hitam AS lainnya pada 2020 silam.

Meta sendiri sudah mengakhiri program DEI perusahaan yang akan berdampak pada proses perekrutan, pelatihan, dan pemilihan penyuplai. Hal ini diketahui dari memo internal karyawan pada pekan lalu, dikutip dari Reuters, Senin (13/1/2025).

Dalam kurun waktu kurang dari 2 pekan, Meta juga telah meniadakan program pengecekan fakta pada platform-nya, serta menunjuk Joel Kaplan untuk menjadi Chief Global Affairs perusahaan.

Joel Kaplan merupakan tokoh kawakan Republik yang juga merupakan CEO Ultimate Fighting Championship (UFC) dan teman dekat Trump.

Sementara itu, Amazon terang-terangan mengatakan "akan mengurangi program yang sudah lawas" terkait inklusi. Prosesnya diselesaikan pada akhir 2024, kata perusahaan pada dalam memo internal pada Desember lalu yang dilihat oleh Reuters.

Kelompok konservatif telah menegaskan untuk tidak menjunjung program DEI. Bagi perusahaan yang masih bersikeras menggelar DEI terancam dituntut.

Pekan lalu, Musk dan sekutu Trum telah menyalahkan program DEI karena diklaim menghalangi respons terhadap kebakaran hutan yang berkobar di Los Angeles.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Petaka Trump Dimulai, Elon Musk Terancam Tumbang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular