Bukti Bantah Klaim Ilmuwan Temukan Pesawat MH370 di Lokasi Tak Terduga

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
30 August 2024 09:20
FILE - In this March 31, 2014 file photo, the shadow of a Royal New Zealand Air Force P3 Orion is seen on low level cloud while the aircraft searches for missing Malaysia Airlines Flight MH370 in the southern Indian Ocean, near the coast of Western Australia. An independent investigation report released Monday, July 30, 2018,  more than four years after Malaysia Airlines Flight 370 disappeared highlighted shortcomings in the government response that exacerbated the mystery.(AP Photo/Rob Griffith, File)
Foto: AP/Rob Griffith

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penelitian mengklaim menemukan potensi lokasi pesawat Malaysia Airlines MH370. Temuan dari ilmuwan bernama Vincent Lyne mengubah bukti yang ditemukan selama ini. Namun, banyak pihak meragukan hipotesis Lyne.

MH370 membawa 239 orang di dalamnya, 227 penumpang dan 12 awak, saat lepas landas pada 8 Maret 2014. Pesawat dari Kuala Lumpur Malaysia itu tak pernah ditemukan selama 10 tahun.

Ada banyak teori soal keberadaan pesawat MH370. Tim pencari juga pernah menyebutkan menemukan puing-puing yang merujuk pada jatuhnya pesawat.

Sementara itu Lyne merilis makalah peneliti berjudul 'Final Two Communications from MH370 Suggests Controlled Eastward Descent'. Jurnal menulis soal apa yang terjadi dalam penerbangan tersebut.

Menurutnya temuan tersebut berlawanan dengan klaim yang ada sebelumnya. Seperti pesawat yang kehabisan bahan bakar atau menghantam lautan.

"Karya ini mengubah narasi hilangnya MH370 dari yang tanpa kesalahan, kekurangan bahan bakar, kecepatan tinggi, menjadi pilot yang ahli menghilang sempurna di Samudra Hindia Selatan," kata dia dikutip dari Unilad, Jumat (30/8/2024).

Lyne menjelaskan MH370 mengalami kerusakan pada bagian sayap, flap, dan flaperon. Pilot disebut berusaha mendaratkan pesawat di air.

Dalam jurnal tersebut disebutkan pula potensi lokasi MH370. Yakni berada di Broken Ridge, Samudra Hindia bagian tenggara.

Lyne menjelaskan Broken Ridge merupakan tempat yang sempurna. Lokasi itu memiliki sisi curam dan sempit dengan punggung bukit yang besar.

Namun dia juga menegaskan perlu melakukan verifikasi lebih lanjut soal klaimnya. "Lokasi itu perlu diverifikasi sebagai prioritas tinggi. Apakah akan digeledah atau tidak bergantung pada pejabat dan perusahaan pencarian," pungkas Lyne.

Bantahan dari sirip

Namun, jurnalis Jeff Wise, menyatakan hipotesis Lyne harus disikapi dengan ekstra hati-hati. "Saya menggolongkannya sebagai orang yang bukan ahlinya membuat dugaan soal MH370," katanya seperti dikutip Forbes.

Menurutnya, pendapat Vance berlawanan dengan para ahli yang sudah memeriksa langsung serpihan pesawat MH370. Berdasarkan pemeriksaan fisik, pesawat tidak disetel dalam konfigurasi mendarat saat jatuh.

Serpihan besar, yaitu sebuah flaperon (sirip), ditemukan di Pulau Réunion pada 2015. Analisis menunjukkan bahwa serpihan tersebut konsisten dengan tubrukan berkecepatan tinggi.

Posisi sirip itu juga tidak dalam kondisi membuka yang berarti pesawat tersebut tidak dalam konfigurasi sedang akan mendarat secara terkontrol.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lubang Raksasa Terdalam Dunia Terkuak, Muat Monas Tiga Tumpuk!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular