China Jajah Dunia, Perang Teknologi Makin Panas

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
28 August 2024 07:50
Foto udara menalpilkan mobil listrik Tesla yang akan dikirim terparkir di Pelabuhan Nangang, Shanghai, China. (VCG via Getty Images)
Foto: Foto udara menalpilkan mobil listrik Tesla yang akan dikirim terparkir di Pelabuhan Nangang, Shanghai, China. (VCG via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kanada akan mengenakan tarif 100% pada impor kendaraan listrik China. Mereka juga mengumumkan tarif 25% pada impor baja dan aluminium dari China.

Tindakan Kanada mengikuti jejak Amerika Serikat dan Uni Eropa yang sebelumnya juga membuat kebijakan yang sama. Bea masuk ini berlaku untuk semua kendaraan listrik yang dikirim dari China termasuk kendaraan listrik buatan Tesla.

Impor mobil Kanada dari China ke pelabuhan terbesarnya, Vancouver, melonjak 460% tahun ke tahun menjadi 44.356 pada tahun 2023. Lonjakan terjadi ketika Tesla mulai mengirimkan kendaraan listrik buatan Shanghai ke Kanada.

Tarif ini akan diberlakukan mulai 1 Oktober.

Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan, Ottawa bertindak untuk melawan kebijakan yang disebut kelebihan kapasitas yang disengaja dan diarahkan oleh negara.

"Saya kira kita semua tahu bahwa China tidak bermain dengan aturan yang sama," katanya, dikutip dari Reuters, Selasa (27/8/2024).

"Yang penting tentang ini adalah kita melakukannya secara selaras dan paralel dengan perekonomian lain di seluruh dunia," imbuhnya.

Seorang juru bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan, bahwa langkah Kanada akan mengganggu stabilitas rantai pasokan dan industri global, dan secara serius merusak sistem ekonomi global serta aturan ekonomi dan perdagangan.

China mengatakan, pihak Kanada mengklaim mendukung perdagangan bebas dan sistem perdagangan multilateral yang berdasarkan pada aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), tetapi secara terang-terangan melanggar aturan WTO.

"(Kanada) secara membabi buta mengikuti negara-negara tertentu, dan mengumumkan akan mengadopsi tindakan tarif unilateral, yang merupakan bentuk proteksionisme perdagangan yang umum," kata juru bicara dalam sebuah pernyataan.

Tindakan tersebut juga berdampak serius pada hubungan ekonomi dan perdagangan China-Kanada, dan merugikan kepentingan perusahaan kedua negara.

China sendiri merupakan mitra dagang terbesar kedua Kanada, meskipun tertinggal jauh di belakang Amerika Serikat.

Tesla tidak mengungkapkan ekspornya dari China ke Kanada. Namun, kode identifikasi kendaraan menunjukkan bahwa Model 3 dan crossover Model Y diekspor dari Shanghai ke Kanada.

"Ini adalah pajak tambahan sebesar 100% untuk semua kendaraan listrik buatan China. Jika perusahaan yang saat ini memproduksi kendaraan di China memilih untuk memindahkan produksinya ke negara lain, mereka tidak akan lagi dikenakan tarif ini," kata pejabat pemerintah tersebut.

Kanada menyatakan, akan terus bekerja sama dengan Amerika Serikat dan sekutu lainnya untuk memastikan bahwa pelanggan di seluruh dunia tidak dikenai sanksi tidak adil oleh praktik negara-negara seperti China.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Harga Makin Ganas, Tesla Kalah Telak Lawan China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular