Orang Cepat Tua Terlihat dari Wajah, Ilmuwan China Ungkap Faktanya

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
15 August 2024 18:00
Perbedaan Wajah Orang Kaya dan Miskin
Foto: University of Stirling

Jakarta, CNBC Indonesia - Penelitian mengungkap orang yang cenderung cepat tua bisa dideteksi dari wajahnya. Ini dapat dilakukan dengan pemetaan titik panas dan dingin pada wajah.

Pemetaan tersebut dapat memberikan petunjuk mengenai usia biologis seseorang, yakni seberapa cepat sel-sel mereka menua, dan bahkan mendeteksi tanda-tanda penyakit kronis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, demikian menurut laporan para peneliti dalam Cell Metabolism edisi Juli 2024 .

Orang dengan kelainan metabolisme seperti diabetes dan penyakit hati berlemak cenderung memiliki suhu area mata yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang dengan usia yang sama tapi sehat. Dan orang dengan tekanan darah tinggi juga memiliki suhu pipi yang lebih tinggi.

Penelitian tersebut berdasarkan analisis terhadap hampir 3.000 warga Han di China berusia 21 hingga 88 tahun.

"Kita dapat menggunakan citra wajah termal untuk mendiagnosis penyakit-penyakit ini dengan akurasi yang cukup baik, yaitu sekitar 80 persen," kata ahli biologi komputasional Jing-Dong Jackie Han dari Universitas Peking di Beijing.

"Pola termal wajah benar-benar memberi tahu Anda lebih banyak tentang kondisi kesehatan," jelasnya, dikutip dari ScienceNews, Kamis (15/8/2024).

Han dan rekan-rekannya juga menemukan bahwa suhu hidung menurun seiring bertambahnya usia. Penurunan ini jauh lebih cepat daripada bagian wajah lainnya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa orang dengan hidung yang lebih hangat memiliki usia termal yang lebih muda. Sementara itu, suhu di sekitar mata cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.

"Mereka menemukan ide ini untuk mengukur usia berdasarkan citra termal wajah, dan itu cukup inovatif karena memberikan penilaian independen terhadap usia biologis," kata spesialis penuaan Vadim Gladyshev, dari Rumah Sakit Brigham and Women's dan Sekolah Kedokteran Harvard.

Gagasan bahwa suhu wajah merupakan indikator kesehatan sebagian berasal dari pengobatan tradisional China. Diketahui juga bahwa demam dan berbagai infeksi meningkatkan suhu tubuh, termasuk bagian wajah.

Penelitian juga menunjukkan bahwa suhu inti tubuh berubah seiring bertambahnya usia, kondisi metabolisme, dan penyakit metabolisme. Peta panas wajah bahkan dapat mengungkapkan gangguan stres pascatrauma. Namun, belum ada penelitian yang menyelidiki apakah pola termal wajah dapat digunakan untuk menilai usia biologis dan penyakit metabolisme.

Dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai apakah alat yang disebut ThermoFace itu akan berfungsi sama pada kelompok demografi lainnya.

Selain itu, penyakit dan usia bukanlah satu-satunya faktor yang dapat menyebabkan suhu wajah berfluktuasi. Misalnya, rutinitas melompat setiap hari selama dua minggu di antara peserta dalam penelitian ini, mengurangi usia wajah termal hingga 5 tahun. Aktivitas fisik ternyata membuat mereka secara biologis (termal) lebih muda, yang juga dapat dilihat dari peningkatan suhu wajah di daerah hidung.

Gladyshev menunjukkan bahwa meskipun risiko penyakit dikaitkan dengan usia biologis, ThermoFace tidak dapat menunjukkan sebab dan akibat. Namun, alat ini mungkin dapat memberi tahu dokter tentang potensi penyakit yang perlu ditindaklanjuti.

"Untuk tujuan [penelitian] praktis, ini sangat berguna. Apakah ini dapat digunakan secara klinis untuk mendiagnosis penyakit di dunia nyata adalah pertanyaan sulit yang belum ada jawabannya," pungkasnya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ilmuwan China Ciptakan Bayi Ajaib, Dipenjara Tapi Tak Kapok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular