Makin Digital, OJK Minta Bank Pastikan Tidak Ada Kebocoran Data

Jakarta, CNBC Indonesia - Deputi Direktur pada Direktorat Pengembangan Perbankan, Depertemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Zulkifli Salim menuturkan bahwa OJK sudah keluarkan panduan atau regulasi untuk dukung transformasi digital perbankan, termasuk soal proteksi data dan juga governance.
"Bagaimana bank dalam merancang super apps harus patuh pada UU PDP, bahkan sebelum ada UU PDP, kami sudah melihat best practice di negara lain," ungkapnya dalamTech & Telco Forum 2024, Jumat, (5/7/2024).
Selain itu, OJK juga sudah mengatur soal manajemen risk. Contohnya seperti cyber secutiy, dan social engineering. Menurutnya, hal itu harus menjadi pertimbangan bank dalam merancang super app.
"Tidak hanya super apps, semua produknya harus penuhi tata kelola. Lalu kami kembangkan soal penggunaan teknologi, blockchain, AI, omni channel. Jadi cukup komprehensif dan tentu saja hal relevan lain yang harus diperhatikan bank untuk go digital," jelas Zulkifli.
Zulkifli juga menyoroti soal kebocoran data yang tentu akan bermuara ke nasabah. Oleh karena itu, bank menurut Zulkifli harus memperhatikan customer engagement, customer insight, dan tentu saja pemanfaatan media sosial.
"Ke depan, segala hal akan selalu berevolusisi. Jadi hal hal terkait kemanan data harus," pungkas Zulkifli.
Sebelumnya, Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo mengatakan digitalisasi telah membawa banyak perubahan di banyak sektor industri, salah satunya perbankan.
Tidak heran jika saat ini banyak bank terus berbenah dan melakukan transformasi digital demi memberikan layanan maksimal kepada para nasabahnya.
Hal ini sejalan dengan adanya pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Kondisi tersebut membuat digitalisasi menjadi sebuah keharusan dan telah merubah perilaku masyarakat.
"Saya ingin bilang mungkin energi digital luar biasa. Bahkan kita harus transformasi digital. Dari cepat bagus mahal, sekarang kita bisa cepat bagus murah," kata Indra.
Indra pun mengakui bahwa tranformasi digital saat ini dilakukan oleh semua sektor, mulai dari kesehatan, travel, hingga sektor pendidikan,
Untuk itu dibutuhkan dukungan kuat yang harus diberikan perbankan dari sisi keuangan, baik dalam mendukung pembayaran, hingga pembiayaan. Dukungan perbankan diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital ke depan semakin besar.
"Untuk itu muncul bank digital yang mendukung sistem keuangan, dan mendorong tumbuhnya ekonomi digital," ujar Indra.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Upaya Pemerintah Wujudkan Gigabit City Lewat Visi Indonesia Digital
