Biang Kerok Pusat Data Nasional Diserang Ransomware Sudah Ketahuan

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Selasa, 02/07/2024 08:15 WIB
Foto: Menkopolhukam Hadi Tjahjanto memberikan keterangan dan sekaligus memastikan layanan publik akan normal pada Juli ini. (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mulai membuka informasi hasil forensik serangan ransomware Pusat Data Nasional Sementara 2. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto mengklaim pihaknya telah mengetahui sumber kesalahan tersebut.

"Dari hasil Forensik pun kami sudah bisa mengetahui bahwa siapa user yang selalu menggunakan password-nya dan akhirnya terjadi permasalahan-permasalahan yang sangat serius ini," kata Hadi usai rakor penggantian PDNS 2 di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (1/7/2024).

Namun dia tak memerinci lebih lanjut soal siapa user dan password yang dimaksud. Pihaknya mengimbau untuk menggunakan passoword dengan hati-hati.


Pihak BSSN akan melakukan monitor lebih lanjut. Dia menambahkan penegakan hukum terkait serangan oleh BSSN dengan mengikuti peraturan yang berlaku.

"Oleh sebab itu penegakan hukum oleh BSSN nantinya, oleh aparat itu bisa dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku," kata dia.

Hadi juga menjelaskan soal rakor yang dilakukannya bersama beberapa pihak, termasuk Menkominfo dan kepala BSSN. Dalam rapat tersebut disebutkan semua layanan publik akan kembali pulih bulan Juli ini.

Rapat juga membahas terkait sejumlah backup daya yang dilakukan. Salah satunya adalah cold site di Batam, yang akan menjadi hot site bagi layanan yang bersifat strategis.

Semua tenant juga harus melakukan backup. Begitu pula para pemilik data center yang akan memiliki cadangan.

Terakhir, backup lain akan disiapkan dalam cloud cadangan. Ini akan bersifat zonasi dengan data yang bersifat umum dan statistik akan berada di dalamnya.

"Kemudian juga akan kita backup dengan cloud cadangan. Cloud cadangan ini secara zonasi. jadi nanti data data yang sifatnya umum, kemudian data-data yang memang seperti statistik dan lain sebagainya itu akan disimpan di cloud," kata Hadi.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Digitalisasi Bank Cs Kian Masif , Bisnis Solusi IT Laris Manis