Hasil Forensik Ungkap Sumber Serangan Pusat Data Nasional

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
01 July 2024 13:45
Pekerja melakukan pengecekan jaringan di Kampus Pusat Data H2, Karawang, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023). Kampus Pusat Data H2 menjadi salah satu pusat penyimpanan data digital karya Indonesia dengan tujuan memperkuat infrastruktur ekonomi digital Indonesia sehingga meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan ekonomi Indonesia di dunia.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pekerja melakukan pengecekan jaringan di Kampus Pusat Data H2, Karawang, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023). Kampus Pusat Data H2 menjadi salah satu pusat penyimpanan data digital karya Indonesia dengan tujuan memperkuat infrastruktur ekonomi digital Indonesia sehingga meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan ekonomi Indonesia di dunia.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hasil forensik serangan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) berhasil mengetahui sumber masalah tersebut. Ini disampaikan Menkopolhukam Hadi Tjahjanto usai rakor penggantian PDNS 2, Senin (1/7/2024).

"Dari hasil Forensik pun kami sudah bisa mengetahui bahwa siapa user yang selalu menggunakan password-nya dan akhirnya terjadi permasalahan-permasalahan yang sangat serius ini," kata Hadi.

Dia mengatakan penegakan hukum selanjutnya terkait serangan oleh BSSN. Pelaksanaannya akan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Oleh sebab itu penegakan hukum oleh BSSN nantinya, oleh aparat itu bisa dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku," kata dia.

Menurut Hadi, pemerintah mengimbau untuk menggunakan password dengan hati-hati. BSSN juga akan melakukan monitor lebih lanjut.

Dalam kesempatan itu, dia memastikan layanan publik akan kembali pulih pada bulan ini. Rapat juga membahas soal backup data secara berlapis.

Mulai dari cold site di Batam, yang bisa menjadi hot site untuk layanan yang bersifat strategis. Selain itu tenant akan diwajibkan untuk melakukan backup dan pemilik data center juga akan memiliki cadangan.

Backup lain juga akan disediakan dalam cloud cadangan. Sifatnya adalah zonasi, jadi data seperti statistik akan disimpan di sana.

"Kemudian juga akan kita backup dengan Cloud cadangan. Cloud cadangan ini secara zonasi. jadi nanti data data yang sifatnya umum, kemudian data-data yang memang seperti statistik dan lain sebagainya itu akan disimpan di cloud," kata Hadi.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hacker Pusat Data Nasional Minta Maaf, Begini Keterangan Lengkapnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular