Pemilik XL Datang ke RI, Buka-Bukaan Jadwal Merger Smartfren

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
13 June 2024 18:00
Axiata Group Bhd, perusahaan induk XL Axiata, menargetkan merger antara PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk dapat rampung akhir tahun ini. (CNBC Indonesia/Intan)
Foto: Axiata Group Bhd, perusahaan induk XL Axiata, menargetkan merger antara PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk dapat rampung akhir tahun ini. (CNBC Indonesia/Intan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Axiata Group Bhd, perusahaan induk PT XL Axiata Tbk. (Persero) Tbk., menargetkan merger antara XL dan PT Smartfren Telecom Tbk. dapat rampung akhir tahun ini.

"Kalau aspirasi kami [merger XL Axiata-Smartfren] bisa komplet akhir tahun ini," kata Group Chief Financial Officer Axiata Nik Rizal Kamil saat Media Briefing di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2024).

Rampungnya merger sejalan dengan proses due diligence (uji tuntas) yang baru dimulai antara pemegang saham XL Axiata dan Smartfren.

Proses uji tuntas biasanya memakan waktu rata-rata 3 bulan, atau bisa lebih cepat. Dalam tahap due diligence, XL Axiata dan Smartfen melihat semua aspek, mulai dari komersial, finansial, hingga teknologi seperti menara dan spektrum.

"Proses [due diligence] baru saja dimulai. Biasanya akan selesai rata-rata 3 bulan," ujar Nik.

Selama uji tuntas, mereka juga paralel menyiapkan dokumen dan proses negosiasi dengan regulasi yang ada di Indonesia.

Artinya, rampungnya merger didasari dua faktor, yakni due diligence dan negosiasi yang dilakukan secara paralel.

"Bukan nunggu due diligence habis baru buat dokumen dan sebagainya. Kita siapkan secara paralel," jelas Nik.

Aksi korporasi ini menjadi yang terbesar kedua setelah merger antara PT Indosat Tbk. dan Hutchison 3 Indonesia menjadi Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH).

Berkaca dari itu ia berharap agar pihak pemerintah kini sudah siap mengawal proses merger sehingga penggabungan XL Axiata dan Smartfren bisa berjalan lebih cepat.

"Seperti IOH 13-14 bulan untuk regulatory. Itu yang terbesar pertama, kita ini kasus yang kedua. Kita berharap regulasi lebih familier dengan apa yang perlu dilihat dan diketahui dan didiskusikan dengan kepentingan Axiata dan Sinarmas," ujar Nik.

Terkait nama perusahaan, Nik menyampaikan bahwa entitas baru setelah aksi merger ini belum ditentukan, sebab proses due diligence masih berlangsung.

"Due diligence baru berlangsung. Kita lihat nanti perkembangannya adakah company baru atau mungkin satu akan dimasukan dalam satu company." kata Nik.

Sebelumnya, pada Mei lalu, Axiata dan Sinar Mas menandatangani nota kesepahaman [Memorandum of Understanding] tidak mengikat untuk menjajaki merger antara XL dengan Smartfren.

"Hari ini mengumumkan telah memasuki babak baru dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) tidak mengikat untuk menjajaki rencana merger antara XL Axiata dan Smartfren (Rencana Transaksi) dalam rangka menciptakan entitas baru (MergeCo)," tulis manajemen XL Axiata dalam keterbukaan informasi BEI 15 Mei 2024.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soal Merger dengan XL, Bos Smartfren: Mudah-mudahan Terjadi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular