Pemilik XL Ungkap Nasib Karyawan Usai Merger XL-Smartfren, Ada PHK?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
14 June 2024 14:16
Axiata Group Bhd, perusahaan induk XL Axiata, menargetkan merger antara PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk dapat rampung akhir tahun ini. (CNBC Indonesia/Intan)
Foto: Axiata Group Bhd, perusahaan induk XL Axiata, menargetkan merger antara PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk dapat rampung akhir tahun ini. (CNBC Indonesia/Intan)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT XL Axiata Tbk. dan PT Smartfren Telecom Tbk. sedang membahas aksi korporasi berupa merger. Lalu bagaimana nasib karyawan XL Axiata? Apakah akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK)?

Hal ini dijawab oleh Group Chief Financial Officer Axiata Nik Rizal Kamil. Ia menyatakan bahwa hingga saat ini perusahaan tidak ada rencana untuk mengurangi karyawan XL Axiata.

"Saat ini, tidak ada rencana dalam hal pengurangan karyawan," kata Nik dalam acara Media Briefing dan Diskusi Bersama Axiata Group Berhad di Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Nik mengungkapkan, justru setelah merger, karyawan dari dua perusahaan tetap dibutuhkan untuk mempercepat proses integrasi.

Namun, dia tidak menutup kemungkinan ada posisi yang tumpang-tindih usai merger rampung. Namun, tentunya keputusan tersebut baru bisa diketahui setelah proses merger selesai.

"Misalnya saja, jika ada dua orang di posisi network, kita hanya perlu melepaskan satu orang, tetapi jika satu orang tersebut dapat dilatih kembali untuk, katakanlah, digital, maka perusahaan merger akan menjadi besar," jelasnya.

Alih-alih persaingan sesama manusia, Nik menuturkan bahwa ancaman terbesar terhadap angkatan kerja adalah tingkat digitalisasi, otomatisasi, serta kecerdasan buatan (AI).

"Saya pikir ini ancaman besar (AI), bukan sekarang, tapi pada akhirnya menjadi ancaman. Saya seorang akuntan, sekarang sudah ada software AI yang bisa melakukan pekerjaan saya sebagai akuntan, kan?," kata Nik.

"Mereka (AI) mungkin belum bisa duduk posisi itu dan menjawab pertanyaan, tapi bisa mengerjakan bagan Akun, laporan keuangan, semuanya. Bisa diotomatisasi sudah menggunakan AI dan menggunakan software. Jadi itu akan menjadi ancaman terbesar." pungkasnya.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soal Merger dengan XL, Bos Smartfren: Mudah-mudahan Terjadi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular