
CEO Smartfren Bocorkan Babak Baru Merger dengan XL Axiata

Jakarta, CNBC Indonesia - Diskusi mengenai rencana merger XL Axiata dan Smartfren belum menghasilkan kesepakatan atau penyelesaian rencana transaksi yang mengikat.
CEO Smartfren Telecom Merza Fachys, mengatakan sampai saat ini merger antara keduanya masih dalam proses due diligence sehingga masih butuh waktu untuk menyelesaikannya.
"Kan masih proses, namanya proses due diligence butuh waktu. Due diligence itu kan dinamis ya. Kita mencari data-data informasi yang menurut kita perlu kita ketahui, kalau belum ketemu ya kita cari terus-terus," ujar Merza ditemui usai pertemuan dengan Kadin, di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (6/6/2024).
"Yang pasti bidang finance, teknologi, kemudian apa yang paling penting legal itu semua," imbuhnya.
Menyoal frekuensi usai merger nanti, ia menyatakan hal tersebut akan dibicarakan dengan pemerintah. Harapannya tidak ada frekuensi yang dikembalikan. Namun ia mengatakan, pembicaraan belum sampai ke titik sana.
"Belum sampai titik itu, biarkanlah mereka pemegang saham diskusi hari ini, beri mereka waktu, beri mereka kesempatan untuk mempelajari semua hal yang detail kita di manajemen siap mendukung," kata Merza.
Pada Mei lalu, Axiata dan Sinar Mas menandatangani nota kesepahaman Memorandum of Understanding) tidak mengikat untuk menjajaki merger antara XL dengan Smartfren.
"Hari ini mengumumkan telah memasuki babak baru dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) tidak mengikat untuk menjajaki rencana merger antara XL Axiata dan Smartfren (Rencana Transaksi) dalam rangka menciptakan entitas baru (MergeCo)," tulis manajemen XL Axiata dalam keterbukaan informasi BEI 15 Mei 2024.
Rencana transaksi ini masih dalam tahap evaluasi awal, di mana Axiata dan Sinar Mas memiliki tujuan untuk tetap menjadi pemegang saham pengendali dari MergeCo.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Smartfren Blak-blakan Tak Sabar Mau Merger Sama XL
