5 Startup Terkenal yang Sudah Ditinggal Pergi Pendirinya

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
05 June 2024 06:45
Kevin Aluwi (detikFoto/Ari Saputra)
Foto: Kevin Aluwi (detikFoto/Ari Saputra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sederet perusahaan rintisan atau startup ditinggalkan oleh pendirinya. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar terjadi termasuk di startup global dan dalam negeri.

Seperti yang terjadi pada salah satu perusahaan teknologi raksasa global, Uber, di mana pendirinya, Travis Kalanick, memilih untuk meninggalkan perusahaan itu pada 31 Desember 2019.

Ditinggal oleh sang founder juga terjadi di beberapa startup Indonesia. Berikut di antaranya pendiri atau founder startup yang memilih untuk cabut dari perusahaan, dirangkum CNBC Indonesia, Selasa (4/6/2024):

1. Bukalapak

Achmad Zaky hengkang dari perusahaan yang dia dirikan pada Desember 2019. Mantan Chief Executive Officer Bukalapak tersebut telah mendiskusikan keputusannya kepada para pemegang saham perusahaan dan dua pendiri lainnya, Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono.

Achmad ZakyAchmad Zaky

Berselang dua tahun, Nugroho dan Fajrin juga meninggalkan Bukalapak pada Maret serta Juni 2020. Fajrin diketahui menjadi Direktur Digital Business di Telkom.

Sementara itu Zaky dan Nugroho, lewat Init-6, aktif mencari pendiri perusahaan baru untuk mereka beri modal. Dengan begitu saat ini tidak ada satupun pendiri Bukalapak yang bertahan di startup unicorn tersebut.

Bukalapak kini telah menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Sejak Zaky, Bukalapak juga telah melalui dua CEO yaitu Rachmat Kaimuddin dan Willix Halim.

2. Tokopedia

Pendiri Tokopedia William Tanuwijaya telah melepaskan jabatannya sebagai CEO Tokopedia. Dalam pengumuman resmi manajemen GoTo, Rabu (8/2/2023), William mengatakan akan fokus menjalankan fungsinya di Dewan Komisaris GoTo, sebagai Co-chairman bersama dengan Garibaldi Thohir.

Founder and CEO of Indonesian e-commerce firm Tokopedia, William Tanuwijaya, gestures as he talks during an interview at Tokopedia headquarters in Jakarta, Indonesia, July 25, 2019. Picture taken July 25, 2019. REUTERS/Willy KurniawanFoto: CEO Tokopedia William Tanuwijaya (REUTERS/Willy Kurniawan)

"Saya bersyukur telah menjalani 15 tahun terakhir mendirikan dan membangun Tokopedia. Kini, saya akan mendedikasikan waktu saya untuk membangun dan mencapai visi misi Grup GoTo, bekerja secara erat dengan manajemen untuk membangun salah satu perusahaan paling ikonik dan bermakna di panggung dunia," kata William dalam keterangan resmi GoTo.

Dalam waktu dekat, GoTo mengabarkan William juga akan melepaskan posisinya sebagai komisaris di GoTo.

Pendiri Tokopedia yang lain, Leonitus Alpha Edison masih menempati posisi direktur dan komisaris di Tokopedia.

3. Gojek

Nadiem Makarim meninggalkan Gojek, perusahaan yang dia dirikan, dan menjadi bagian dari pemerintahan Joko Widodo. Dia ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2019.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Tekonogi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim saat menghadiri Acara Puncak LPDP Festival 2023. (Tangkapan Layar Youtube LPDP RI)Foto: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Tekonogi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim saat menghadiri Acara Puncak LPDP Festival 2023. (Tangkapan Layar Youtube LPDP RI)

"Saya akan ucapkan beberapa patah kata untuk para driver dan keluarga saya di Gojek. Saya juga sangat sedih meninggalkan keluarga saya, mereka para driver itu. Dengan berat hati saya meninggalkan Gojek, mereka kayak anak saya, keluarga saya," kata Nadiem kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pendiri Gojek lainnya, Kevin Aluwi diketahui juga sudah tidak ada lagi di Gojek. Dia berfokus untuk membangun bisnis di bidang web3, climate tech dan gaming.

Meski begitu, dia masih menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris induk usaha Gojek, Goto serta Electrum yang merupakan perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama.

4. Tokocrypto

Pendiri Tokocrypto Pang Xue Kai meninggalkan manajemen Tokocrypto ke posisi 'pengawas' di Dewan Komisaris perusahaan. Kai melepaskan posisi CEO setelah Binance menjadi pemegang saham mayoritas di Tokocrypto. Bahkan, raksasa kripto tersebut berencana menjadi pemilik tunggal Tokocrypto secara bertahap.

Pang Xue Kai CEO Tokocrypto. (Tangkapan Layar Instagram @kaiipang)Foto: Pang Xue Kai CEO Tokocrypto. (Tangkapan Layar Instagram @kaiipang)

Kai, yang mendirikan Tokocrypto pada 2018 bersama Teguh Kurniawan Harmanda, digantikan oleh Yudhono Rawis sebagai CEO. Insinyur mesin asal Singapura tersebut kini sibuk dengan perusahaan Web3 lain yaitu Untukmu AI.

5. Investree

Pada awal 2024, platform fintech peer-to-peer (P2P) lending PT Investree Radhika Jaya (Investree) membenarkan kabar terkait mundurnya sang founder, Adrian Gunadi sebagai Direktur Utama Investree.

Dalam siaran pers, mereka mengumumkan perubahan strategis pada tingkat pemimpin manajemen.

Adrian GunadiFoto: CNBC Indonesia/Donald Banjarnahor
Adrian Gunadi

"Pemegang saham mayoritas PT Investree Radhika Jaya, Investree Singapore Pte. Ltd., telah menyetujui pemberhentian Sdr. Adrian A. Gunadi dari jabatannya sebagai Direktur Utama Investree pada bulan Januari 2024," tulis pernyataan Investree, dikutip Kamis (1/2/2024).

Mewakili Investree, Co-Founder/Director Investree Singapore Pte. Ltd., Kok Chuan Lim, mengatakan, pihaknya berharap dapat segera menyelesaikan rencana restrukturisasi dengan penyuntikan ekuitas baru dari investor.

Sejak Oktober 2015, Adrian Gunadi telah memegang peranan penting sebagai Co-Founder dan CEO Investree, mengemban tanggung jawab kepemimpinan selama 8 tahun 4 bulan.

Sebelum terjun ke dunia fintech P2P lending, ia menapaki karier di sektor perbankan. Merujuk pada laman LinkedIn, karier di perbankan ini ia mulai sejak tahun 1998 hingga 2022, dimana ia menjabat sebagai manajer produk kas dan perdagangan di Citibank.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Startup RI Masuk Daftar Dunia, Bappenas Ungkap Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular