Starlink Bebas Jualan di RI, Telkom: Negara Harus Hadir

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
30 May 2024 14:50
Telkom Indonesia buka suara terkait kerjasama mereka dengan Starlink. (Tangkapan layar youtube TV Parlemen)
Foto: Telkom Indonesia buka suara terkait kerjasama mereka dengan Starlink. (Tangkapan layar youtube TV Parlemen)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. memaparkan dampak masuknya Starlink ke Indonesia terhadap industri telekomunikasi dalam negeri.

Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan, Telkomsat, anak perusahaan Telkom yang bergerak di bisnis satelit, hanya menjadi mitra Starlink dalam segmen business to business (B2B), yakni dalam layanan backhaul dan enterprise.

Layanan penghubung atau backhaul ini dipergunakan untuk operator seluler, operator ISP, konektivitas pelayaran dan memungkinkan untuk penerbangan.

"Kalau secara singkat, Starlink dibagi 3 layanan, ada untuk B2B yakni backhaul dan enterprise. Nah, Telkomsat bekerja sama dengan dengan Starlink untuk layanan backhaul, backhaul ini dipakai operator," ujar Ririek saat RDP dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (30/5/2024).

Untuk backhaul, Telkomsat bekerja sama secara eksklusif, sedangkan untuk enterprise, selain Telkomsat, ada perusahaan lain yang menjadi mitranya.

Sementara untuk layanan business to consumer (B2C), Starlink melakukannya sendiri. Menurut Ririek, Telkom sudah menawarkan keinginannya untuk menjadi mitra Starlink di Indonesia, tapi layanan milik Elon Musk itu menolak dengan alasan aturan di perusahaan bahwa mereka akan melakukan sendiri.

"Jadi sampai dengan saat ini yang diresmikan di Bali itu adalah segmen B2C yang dilakukan Starlink sendiri," ujar Ririek.

"B2B ini ada dua layanan yg pertama pakai antena itu, ini kira-kira bandingannya sama Indihome, bedanya ini pakai satelit [Indihome] pakai fiber optik," imbuhnya.

Ke depannya Starlink juga punya layanan internet yang langsung tersambung ke HP. Saat ini, layanan tersebut sudah di coba di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya. Namun saat ini layanan tersebut belum bisa digunakan untuk internet, hanya bisa digunakan mengirim SMS.

Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Telkomsat Bogi Witjaksono kembali menegaskan bahwa di tahun 2024, Starlink berhubungan langsung dengan masyarakat tanpa melalui Telkomsat. Jadi, proses berlangganan masyarakat ke Starlink itu melalui platform atau melalui media internet dengan cara langsung subscribe di portal Starlink.

Dalam konteks ke pelanggan, kata Bogi, negara perlu hadir untuk mengatur layanan internet satelit seperti Starlink. Karena pihak Telkomsat tidak bisa membendungnya. Kedua, satelit Low Earth Orbit (LEO) seperti Starlink, dalam waktu dekat akan makin banyak bermunculan di Indonesia.

"Satelit LEO ini tidak hanya Starlink tetapi dalam waktu dekat banyak sekali LEO masuk ke negara kita." katanya. "Dalam konteks ke pelanggan memang seperti disampaikan beberapa kali ini, perlu negara hadir."


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Startup Telkom Klaim Hasilkan Rp 5 Triliun Tahun Buat BUM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular