Microsoft Rilis AI PC, Ini Bedanya dengan Laptop Windows Biasa
Jakarta, CNBC Indonesia - Microsoft baru mengumumkan produk terbaru mereka yang diberi label AI PC, komputer pribadi (PC) bersistem operasi Windows yang dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Dukungan AI diharapkan bisa mendongkrak daya saing produk laptop dan komputer Windows menghadapi Mac buatan Apple.
Lalu, apa perbedaan AI PC dengan laptop atau komputer biasa?
Menurut Reuters, produk komputer dan laptop berlabel AI PC mampu memproses data dengan lebih cepat dan menjalankan lebih banyak tugas dalam waktu yang sama dibandingkan produk sebelumnya.
AI PC juga bisa menjalankan tugas AI secara internal tanpa harus mengirim data ke cloud, termasuk chatbot. Artinya, program serupa ChatGPT atau Gemini nantinya bisa digunakan tanpa harus tersambung dengan internet. Saat ini, ChatGPT hanya bisa berjalan di cloud.
Beberapa produk paling premium bahkan mampu melatih AI sendiri. Pelatihan AI sebelumnya hanya bisa dilakukan di server karena membutuhkan daya komputasi yang sangat besar.
Produsen laptop dan komputer Windows berharap agar fitur ini bisa mendongkrak permintaan atas komputer pribadi di tengah popularitas AI. AI kini digunakan oleh berbagai hal, mulai dari menuliskan email hingga merencanakan liburan.
Perusahaan riset Canalys memperkirakan pengiriman AI PC secara global bakal melampaui 100 juta pada 2025, mencakup 40 persen dari pasar PC.
Kemampuan AI PC untuk memproses aktivitas AI secara internal ditunjang oleh prosesor khusus yang disebut sebagai neural processing unit (NPU).
NPU, CPU, dan GPU didesain untuk bekerja sama untuk menjalankan tugas yang kompleks, meningkatkan kecepatan komputer, dan menambah daya komputer untuk menunjang aplikasi seperti asisten pintar AI.
Kemampuan menjalankan AI secara internal juga mendukung fitur yang diberi nama Recall. Recall di komputer Windows terbaru bisa digunakan untuk mencari dan menarik informasi dari seluruh aktivitas yang pernah dilakukan oleh pengguna.
Recall melacak setiap aksi pengguna di laptop mulai dari video call hingga penjelajahan internet, kemudian menciptakan riwayat yang sangat detail. Pengguna kemudian bisa mencari aktivitas tertentu di riwayat ini.
Menurut Reuters, fitur Recall ini banyak disorot di media sosial karena dituding merusak privasi. Pasalnya, ada kecurigaan data yang dipanen dari Recall disimpan juga oleh Microsoft dan bukan hanya tersimpan di komputer pengguna.
Di sisi lain, kemampuan menjalankan program AI tanpa harus mengirim data ke luar komputer disebut meningkatkan privasi pengguna. Firma riset Forrester menambahkan kemampuan untuk melatih AI secara internal mengurangi risiko pelanggan hak cipta atau aturan data pribadi, sehingga lebih menarik bagi pengguna korporasi.
Selain Surface Laptop dan tablet Surface Pro yang baru diluncurkan Microsoft, brand komputer seperti Dell, Samsung, Lenovo, Asus, dan Acer dalam waktu dekat juga akan merilis perangkat AI PC dengan label Copilot Plus.
Surface Laptop dengan Copilot Plus dibanderol dengan harga US$ 999 atau sekitar RP 16 juta. Lenovo ThinkPad t14s Gen 6 diperkirakan dijual mulai harga US$ 1.699 (Rp 27,2 juta).
(dem/dem)