Beda Nasib Dua Raja Kripto, 25 Tahun Penjara Vs 4 Bulan Tahanan

Redaksi, CNBC Indonesia
08 May 2024 15:20
Foto kolase mantan Pendiri FTX, Sam Bankman-Fried dan Co-Founder & CEO Binance, Changpeng Zhao. (AP Photo/Mary Altaffer & Bloomberg via Getty Images)
Foto: Foto kolase mantan Pendiri FTX, Sam Bankman-Fried dan Co-Founder & CEO Binance, Changpeng Zhao. (AP Photo/Mary Altaffer & Bloomberg via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua raja kripto dunia berujung dijebloskan ke penjara. Namun, hukuman yang dijatuhkan ke pendiri FTX, Sam Bankman-Fried dan pendiri Binance, Changpeng Zhao.

Binance dan FTX tadinya adalah dua bursa kripto terbesar dunia yang bersaing ketat dengan valuasi miliaran dolar AS. Keduanya menguasai pasar kripto dunia yang diperkirakan nilainya mencapai US$ 2,2 triliun (Rp 35.377 triliun).

Zhao dan Bankman-Fried sama-sama dikenal dengan inisial mereka, yaitu CZ dan SBF. Keduanya kerap mencitrakan dirinya sebagai miliarder yang menolak bergaya hidup mewah meskipun sering ditempatkan sebagai "nabi" di industri kripto.

Mereka kerap menyuarakan keuntungan dari desentralisasi dan mengajak penduduk dunia beralih ke aset digital. Kripto digaungkan sebagai bentuk tata dunia baru menggantikan sistem finansial global yang dikuasai oleh "perantara" seperti bank dan didikte oleh pemerintah dunia.

Kini, CZ dan SBF sama-sama menjadi pesakitan. Industri kripto yang dibanjiri oleh penipuan dan tindakan kriminal menyeret mereka ke balik jeruji.

Bankman-Fried dijatuhi hukuman penjara pada November lalu, salah satunya karena kejahatan pencurian dana nasabah bernilai miliaran dolar AS dari pengguna FTX.

Zhao menerima hukuman penjara pada pekan lalu. Ia mengaku bersalah atas tindakan kriminal dan telah menyerahkan posisi CEO di Binance sejak akhir tahun lalu.

Namun, hukuman penjara yang diterima oleh CZ dan SBF seperti bumi dan langit. Zhao dijatuhi hukuman 4 bulan penjara, sedangkan Bankman-Fried harus menjalani 25 tahun penjara. Masa hukuman mereka selisih 296 bulan.

"CZ dan SBF, keduanya sama-sama orang ternama di sektor kripto, tetapi kondisi yang mereka hadapi berbeda meskipun sama-sama menggambarkan sisi gelap dari industri kripto. Kasus CZ sepertinya fokus soal permasalahan regulasi, sedangkan SBF jelas-jelas merupakan kejahatan finansial dan penipuan," kata Braden Perry, mantan pengacara di badan komoditas Amerika Serikat kepada CNBC International.

CZ juga beruntung karena kekayaannya tidak ikut tersedot oleh kejatuhan industri kripto pada 2022. Keputusannya untuk mengaku bersalah dan bekerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat juga membuatnya bisa menghindari penyitaan aset.

Dari balik penjara, Zhao masih mengendalikan sekitar 90 persen saham Binance. Mayoritas kekayaannya adalah dalam saham di Binance. Di sisi lain, Bankman-Fried kehilangan seluruh kekayaannya setelah FTX bangkrut pada 2022.

"Karena tidak ada penyalahgunaan aset atau kebangkrutan, kecil kemungkinan kekayaan CZ bakal menguap seperti SBF," kata Joshua de Vos, peneliti di CCData.

Namun, nasib Binance masih di ujung tanduk meskipun telah menyepakati dendan senilai US$4,3 miliar dengan jaksa federal AS. Bursa kripto tersebut masih menghadapi penyelidikan oleh badan bursa dan surat berharga AS (SEC).


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Raja Kripto Ini Dulu Dipuja, Kini Hancur dan Masuk Penjara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular