Elon Musk Blak-blakan Soal Akhir Peradaban Manusia, Kasih Solusi Ini

Redaksi, CNBC Indonesia
07 May 2024 14:35
Elon Musk. (REUTERS/Guglielmo Mangiapane/File Photo)
Foto: Elon Musk. (REUTERS/Guglielmo Mangiapane/File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Miliarder Elon Musk kembali membuat heboh saat tampil di sebuah acara bertajuk 'Milken Global Conference' ke-27. Selama 30 menit penuh, ia mengomentari soal krisis angka kelahiran, pentingnya kebebasan berpendapat, hingga ancaman berakhirnya peradaban manusia.

Ia mengakhiri diskusi panjangnya dengan mengatakan alasan tak bisa tidur setiap malam. Menurut dia, ancaman 'kiamat' akhir peradaban terus menghantuinya.

Musk lantas bergegas meninggalkan panggung tanpa menerima pertanyaan dadakan dari audiens.

Dalam 30 menit diskusi yang terjadi, tak sekalipun Musk membahas soal anjloknya bisnis Tesla, serta kontroversi yang terus menggerogoti X.

Ia malah lebih fokus membicarakan soal ambisinya membawa umat manusia ke Mars. Menurut dia, tak ada pilihan lain untuk menyelamatkan peradaban selain pergi ke Mars.

"Jika Anda ingin meninggal di tempat lain, sebaiknya di Mars. Saya ingin mengeksplor Mars sebelum sekarat," kata Musk, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (7/5/2024).

Musk juga secara khusus menyinggung soal kereta api berkecepatan tinggi milik California senilai $11 miliar, sambil mendiskusikan Undang-Undang dan regulasi yang ada.

"Saat ini California telah menjadikan hampir segala sesuatunya ilegal," kata Musk.

"Secara historis, yang menghilangkan banyak aturan kompleks adalah perang. Tapi saya lebih memilih untuk tidak berperang," ia menambahkan.

Para audiens mengantre hingga 2 jam untuk hadir dalam acara konferensi tersebut. Namun, banyak yang meninggalkan diskusi di tengah acara berlangsung.

Dalam beberapa minggu terakhir Tesla banyak ditinggal oleh beberapa petinggi tersohornya. Namun, Musk sama sekali tak membahas isu tersebut. Ia malah banyak berbicara soal nasib manusia masa depan.

Ketika ditanya soal teknologi kecerdasan buatan (AI), Musk mengatakan teknologi itu belum digunakan untuk mengeksplor luar angkasa.

Ia mengatakan SpaceX dan Starlink hingga kini belum mengimplementasikan AI.

"Saya tidak melawan AI, namun belum menggunakannya," ujarnya.

Ia juga mengatakan telah lama memikirkan soal keamanan AI. Menurut dia, yang terpenting adalah menjaga agar AI selalu jujur dan tak memberikan informasi bohong.

Tak lama kemudian, ia pun beranjak pergi setelah mengatakan tak bisa tidur di malam hari karena memikirkan nasib berakhirnya peradaban manusia.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukti Elon Musk Bikin Kiamat Makin Dekat, Angkanya Parah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular