Profesi Baru Gajinya Rp 2,7 Miliar, Karyawan Auto Kaya Raya

Jakarta, CNBC Indonesia - Para petinggi di perusahaan kini mengupayakan profesi baru di bidang kecerdasan buatan atau AI.

Berdasarkan survei Deloitte pada Januari 2024 terhadap 100 eksekutif perusahaan, sekitar 45% dari mereka mengatakan sedang meningkatkan keterampilan dan melatih tenaga kerja dalam bidang AI.

Sebanyak 44% lainnya mengatakan mereka sedang membuka lowongan untuk profesi tersebut, demikian dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (4/4/2024).

Maka tidak mengherankan jika di antara profesi dengan bayaran tertinggi, AI generatif menempati peringkat pertama. Hal ini berdasarkan laporan terbaru dari situs pencari kerja Indeed yang menghitung keterampilan teknologi mana yang memberikan perbedaan gaji terbesar.

Pilihan Redaksi 4 Petaka Besar Mengintai Negara Asia, Penipuan Online Makin Ngeri Gandeng Indosat, Raksasa AS Guyur Rp 3 T Bangun Pusat AI di Solo

Menurut survei Indeed, ketika suatu lowongan pekerjaan menyertakan AI generatif sebagai keterampilan yang diinginkan, gajinya bisa 47% lebih tinggi.

"Kami melihat minat yang terus berlanjut terhadap pekerjaan dan keterampilan yang berhubungan dengan AI," kata Maggie Hulce, wakil presiden eksekutif dan manajer umum di divisi pencari kerja di Indeed.

Di Indeed, lowongan pekerjaan di bidang AI generatif telah melonjak hampir 4.000% pada tahun lalu, dan lowongan pekerjaan untuk peran AI generatif mengalami peningkatan luar biasa sebesar 306% sejak September 2022.

"Inilah yang secara spesifik dicari oleh para pemberi kerja, dan cara memperoleh keterampilan AI generatif sendiri," ujar Hulce.

Dalam hal perekrutan, beberapa perusahaan mencari ahli yang dapat membantu membangun alat AI untuk bisnis mereka.

Di antara jabatan yang mencakup jenis keterampilan ini adalah insinyur pembelajaran mesin (machine learning engineer), yang merancang program untuk memecahkan masalah, dan insinyur perangkat lunak (software engineer).

Potensi gaji rata-rata untuk pekerjaan yang mencakup AI generatif adalah US$174.727 atau sekitar Rp 2,7 miliar.

Sementara beberapa perusahaan hanya mencari pekerja yang tahu cara menggunakan alat AI generatif seperti ChatGPT dan Microsoft Copilot untuk memangkas waktu kerja pada tugas administratif.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Berbahaya! Manusia Bisa Dikalahkan AI, Ada Solusinya?