Universitas Waseda di Tokyo tengah mengembangkan AIREC, sebuah robot humanoid yang digerakkan oleh kecerdasan buatan (AI). (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Robot tersebut didemonstrasikan melakukan sebuah manuver yang digunakan untuk mengganti popok atau mencegah luka baring pada orang tua. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Robot humanoid dengan berat 150 kg (330 lb) adalah prototipe "pengasuh" masa depan bagi populasi Jepang yang menua dengan cepat dan kekurangan kronis pekerja perawatan lansia. REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
"Mengingat masyarakat kita yang menua sangat maju dan kelahiran yang menurun, kita akan membutuhkan dukungan robot untuk perawatan medis dan lansia, dan dalam kehidupan kita sehari-hari," kata Shigeki Sugano, profesor Universitas Waseda yang memimpin penelitian AIREC dengan pendanaan pemerintah dikutip dari Reuters. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Jepang adalah masyarakat menua paling maju di dunia dengan angka kelahiran yang menurun, populasi usia kerja yang menyusut, dan kebijakan imigrasi yang ketat. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Jumlah bayi yang lahir pada tahun 2024 turun selama sembilan tahun berturut-turut, sebesar 5% ke rekor terendah 720.988, data dari kementerian kesehatan Jepang menunjukkan pada hari Kamis. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Sementara itu, sektor keperawatan sedang berjuang untuk mengisi pekerjaan. Hanya ada satu pelamar untuk setiap 4,25 pekerjaan yang tersedia pada bulan Desember, jauh lebih buruk daripada rasio pekerjaan-pelamar negara secara keseluruhan sebesar 1,22, menurut data pemerintah. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)